kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar Asian Games, Jakpro ngebut tiga proyek


Rabu, 14 September 2016 / 05:52 WIB
Kejar Asian Games, Jakpro ngebut tiga proyek


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Jakarta Propertindo alias Jakpro baru saja mendapatkan kucuran dana Rp 1 triliun dari penyertaan modal pemerintah. Badan usaha milik Pemerintah DKI Jakarta ini akan memanfaatkan kucuran dana tersebut untuk membangun tiga proyek terkait perhelatan Asian Games 2018.

Dua dari tiga proyek tersebut berupa arena olahraga, yakni arena ketangkasan berkuda (equestrian) dan tempat untuk balap sepeda (velodrome). Satu lagi adalah proyek transportasi yang juga diharapkan mendukung mobilitas Asian Games, yaitu light rail transit (LRT).

LRT yang memiliki rute Kelapa Gading-Rawamangun ini akan melalui lokasi velodrome. Mengingat ajang Asian Games akan berlangsung sekitar dua tahun lagi, Jakpro harus ngebut menggarap ketiga proyek secara bersamaan.

"Kami tentu saja deg-degan karena dikejar target, duitnya gede dan dokumennya harus aman," kata Satya Heragandhi, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo kepada KONTAN, Selasa (13/9).

Patut dicatat, untuk proyek LRT, hingga kini Jakpro masih dalam tahap menggelar tender untuk memilih kontraktor. Tanpa membeberkan para peserta tender, manajemen Jakpro bilang ada sembilan badan usaha milik negara (BUMN) yang terlibat dalam tender.

Akhir September atau awal Oktober, Jakpro menargetkan sudah menetapkan pemenang tender. Pada periode itu pula mereka akan menjadwalkan penandatanganan kontrak.

Pasca perjanjian bisnis hitam di atas putih kelar, Jakpro berharap pemasangan tiang pancang alias groundbreaking LRT bsia berlangsung antara Oktober hingga November tahun ini. Lantas pada pertengahan 2018 mendatang kereta ringan tersebut ditargetkan bisa beroperasi.

Dalam waktu yang bersamaan, Jakpro juga akan membangun equestrian dan velodrome. Jatah waktu pembanguna equestrian 14 bulan, sedangkan velodrome 20 bulan. Jakrpo menjadwalkan kedua proyek itu rampung pada Mei atau Juni 2018.

Asal tahu saja, total penyertaan modal pemerintah untuk tiga proyek pendukung Asian Games ini adalah Rp 4,95 triliun. Pengucuran dana terjadi dalam tiga tahap. Besar kucuran dana 2015 dan 2016 sama, yakni Rp 1 triliun. Sedang dana Rp 2,95 triliun akan mengalir tahun depan.

Alokasi anggaran tadi sebenarnya masih di bawah total kebutuhan Jakpro. Perusahaan itu menghitung, perlu anggaran Rp 5,3 triliun–Rp 5,5 triliun untuk membangun equestrian, velodrome dan LRT sampai rampung. Pasalnya, proyek LRT saja menelan anggaran Rp 4,3 triliun–Rp 4,5 triliun. Dus, Jakpro akan kembali meminta dana.

"Untuk kekurangan dananya, kami akan mengajukan dana kembali ke pemerintah tahun depan," kata Satya.

Sebelumnya, rencana pengerjaan proyek LRT Jakpro tersendat karena menunggu dua aturan. Pertama, revisi Peraturan Presiden 99/2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum di Wilayah DKI Jakarta. Kedua, Peraturan Pemerintah 79/2015 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×