kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan perkirakan produksi teh 2018 capai 140.234 ton


Senin, 25 Juni 2018 / 22:11 WIB
Kemtan perkirakan produksi teh 2018 capai 140.234 ton
ILUSTRASI. Lahan perkebunan teh makin berkurang


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) memperkirakan produksi teh tahun ini akan mencapai 140.234 ton. Produksi tahun ini diperkirakan meningkat 0,62% dibandingkan angka produksi sementara di tahun lalu.

Berdasarkan buku Statistik Perkebunan Indonesia Komoditas Teh 2016-2018, angka sementara produksi teh Indonesia tahun lalu sebanyak 139.362 ton sementara produksi teh pada 2016 sebesar 138.935 ton.

Meski menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir, namun tren produksi teh dari tahun ke tahun justru menurun. Produksi teh paling tinggi terjadi di tahun 2003 dimana poduksinya mencapai 169.821 ton. Produksi teh kembali menurun menjadi sekitar 150.000-an ton sejak tahun 2007, dan pada 2012 produksi mencapai sekitar 140.000 ton.

Kasubdit Tanaman Penyegar dan Tanaman tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan penurunan produksi tersebut sejalan dengan penurunan lahan perkebunan teh. Dari tahun ke tahun, luas areal perkebunan memang menurun. Dari Dari tahun 2000, total luas areal perkebunan teh sebesar 153.675 hektare (Ha) sementara di tahun ini total luas perkebunan teh hanya sekitar 113.808 ha.

"Penurunan ini diakibatkan konversi lahan. Tanamannya tua, dan harga teh juga cenderung menurun. Apalagi, saat ini teh impor juga menyerbu sayuran sehingga banyak petani yang beralih. Tak hanya itu, ada juga peningkatan iklim dunia, Jadi yang tadinya lahannya cocok menjadi tidak lagi," ujar Hendratmojo, Jumat (22/6).

Untuk mengatasi hal ini, Hendratmojo mengatakan Ditjen Perkebunan berupaya untuk mempertahankan lahan yang ada dan meningkatkan produktivitas kebun teh.

"Untuk memperluas lahan sudah sulit. Mimimal kita bisa mempertahankan lahan yang ada, sambil kita penuhkan populasinya. Apalagi, masih banyak lahan teh di Indonesia yang populasinya masih kosong. Jadi kita fokus pada program pengutuhan populasi supaya standar populasi itu bisa dicapai. Standar populasi 1 ha itu 10.000 batang," ujar Hendratmojo.

Rendahnya produksi teh ini juga diakibatkan cara pengelolaan petani yang masih tradisional, dimana pengelolaan ini belum intensif dan masih minim teknologi. Untuk menghasilkan teknologi ini pun dibutuhkan biaya besar. Karena kendala ini, Ditjen Perkebunan mendorong petani rakyat untuk bermitra dengan perusahaan swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×