kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keputusan Blok Masela di tangan Jokowi


Jumat, 05 Februari 2016 / 14:18 WIB
Keputusan Blok Masela di tangan Jokowi


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Hingga saat ini pemerintah masih belum memutuskan kelanjutan proyek Blok Masela di Maluku. Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan, keputusan mengenai lokasi pembangunan fasilitas pengelolaan gas produksi Blok Masela di tengah laut (offshore) atau di darat (onshore) sepenuhnya berada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Semua argumen, semua justifikasi pertimbangan-pertimbangan, baik yang berpandangan untuk berproduksi di darat maupun di laut, sudah sama-sama mengungkapkan pandangannya secara terbuka," kata Sudirman saat konferensi pers usai rapat koordinasi terkait Program Indonesia Terang di Ambon, Kamis (4/2).

Menurut Sudirman, semua pandangan mengenai proyek Blok Masela sudah dipaparkan di hadapan Presiden Jokowi melalui sidang kabinet terbatas. "Sekarang tentu Presiden sedang mempertimbangkan banyak hal terutama hal yang lebih luas terutama hal yang kaitannya dengan kemanfaatan bagi masyarakat Maluku,” imbuh Sudirman. 

Sudirman menambahkan, pilihan yang terbaik terkait Blok Masela adalah keputusan yang dapat memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat.

Apalagi, kata dia, Presiden selalu berpesan bahwa keputusan yang paling penting bagi proyek Masela harus sesuai amanat Undang-Undang Dasar, yaitu bisa memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Sudirman juga berpesan kepada seluruh masyarakat Maluku agar tenang dan dapat menciptakan iklim yang kondusif. Sehingga, tidak membuat investor ragu untuk menanamkan investasinya karena dengan iklim yang kurang kondusif untuk berinvestasi.

"Saya mengimbau kepada masyarakat agar tenang. Proyek ini masih perlu waktu untuk persiapan, delapan hingga sembilan tahun kedepan baru dapat direalisasikan. Tiga tahun lagi baru ada keputusan final mengenai investasinya. Karena itu lebih baik kita menciptakan suasana yang kondusif supaya investor itu nyaman berada di sini. Untuk apa kita rebut-ribut kalau kalau akhirnya investor tidak jadi bekerja disini,” pungkas Sudirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×