kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,46   6,00   0.65%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KHI Pipe target jual 131.000 ton pipa baja


Jumat, 13 Januari 2017 / 12:31 WIB
KHI Pipe target jual 131.000 ton pipa baja


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Produsen pipa baja menargetkan kenaikan permintaan pipa baja tahun ini. Kenaikan permintaan diharapkan datang dari proyek konstruksi dan infrastruktur. Adapun permintaan pipa baja dari segmen pasar minyak dan gas (migas) belum banyak berubah alias masih loyo.

Purwono Widodo, Direktur Utama PT KHI Pipe Industries bilang, tahun lalu penjualan pipa baja KHI Pipe diperkirakan sebanyak 90.000 ton. “Tahun ini kami  konservatif, naik menjadi 131.000 ton,” kata Purwono, kepada KONTAN, Kamis (12/1).

Sejatinya target penjualan pipa baja milik KHI Pipe sama dengan penjualan pipa baja tahun 2016 lalu. Namun, karena penjualan tak begitu menggembirakan, target penjualan sulit untuk dicapai.

Menurut Purwono, penjualan tahun 2016 lalu tak mencapai target karena ada proyek yang tertunda. Proyek tertunda itu setidaknya membutuhkan 50.000-70.000 ton pipa baja. Yang jelas, dari kedua perusahaan itu, salah satunya adalah perusahaan distribusi gas dan yang satu lagi perusahaan distribusi air bersih. "Keduanya pasti merealisasikan proyeknya di kuartal I-2017 dan ada di kuartal II-2017," kata Purwono.

Terkait kesiapan produksi pipa baja, Purwono bilang tak ada masalah. Sebab, kemampuan produksi pabrik mereka di Cilegon mencapai 250.000 ton per tahun. Oleh karena itu pihaknya berharap, pemerintah tak perlu impor pipa baja karena kebutuhan dalam negeri masih lebih rendah.

Dari sisi kontribusi, Purwono memperkirakan, pendapatan dari pasar konstruksi dan infrastruktur masih dominan, yakni 70%. Proyek yang diincar antara lain pelabuhan, pengadaan air minum, serta proyek jalan. Adapun 30% pendapatan diharapkan datang dari sektor migas.

Saat ini, permintaan terbesar segmen migas berasal dari Perusahaan Gas Negara (PGN), Pertagas dan juga dari Pertamina. Adapun pengadaan pipa baja dari Chevron, saat ini belum ada tanda-tanda karena masih menunda pembelian pipa.

Meski memproyeksikan kenaikan penjualan pipa tahun ini, Pipe berhadapan dengan kenaikan harga bahan baku. Seperti kenaikan harga baja canai panas atau hot rolled coil (HRC). Purwono bilang, kenaikan harga HRC memicu kenaikan harga pipa di 2017.

Jika tahun 2016 lalu pipa baja antara Rp 7.000 per kilogram (kg) -Rp 8.000 per kg, maka tahun ini harga tersebut sudah naik menjadi Rp 9.000 per kg - Rp 10.000 per kg. Meski naik, Purwono menilai, harga Rp 10.000 per kg adalah harga normal pipa baja seperti beberapa tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×