kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Asia Pacific Investama (MYTX) tertekan beban produksi


Kamis, 07 Juni 2018 / 08:58 WIB
Kinerja Asia Pacific Investama (MYTX) tertekan beban produksi
ILUSTRASI. PT Asia Pacific Investama Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Asia Pacific Investama Tbk masih negatif. Produsen benang dan kain denim ini masih tertekan oleh beban produksi yang makin melonjak, serta beban hutang yang terus dilunasi.

Mengutip laporan keuangan kuartal I-2018, emiten berkode saham MYTX di Bursa Efek Indonesia mencatatkan peningkatan pendapatan hingga 72% menjadi Rp 580 miliar. Padahal periode yang sama tahun lalu, pendapatan MYTX tercatat hanya Rp 337 miliar.

Namun, beban pokok penjualan juga terangkat 66% menjadi Rp 594 miliar di tiga bulan pertama tahun ini. "Cost terus meningkat, seiring kenaikan harga bahan baku juga upah tenaga kerja tiap tahun terus naik," ungkap Carel Christanto Machmud, Direktur Asia Pacific Investama, Rabu (6/5).

Akibat beban usaha dan pelunasan utang yang masih ditanggung tersebut, MYTX masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 41 miliar sampai Maret 2018. Rugi bersih tersebut, sebenarnya sudah mampu ditekan sebesar 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang minus hingga Rp 53 miliar.

Carel mengatakan, pihaknya terus melakukan cost cutting dan mengurangi waste production. "Efisiensi harus terus dijalankan mengingat produksi kami harus jalan tanpa putus," terang Carel.

Selain itu, demi mengurangi beban hutang yang harus ditanggung, MYTX menjual kepemilikan saham pada perusahaan yang terafiliasi. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Rabu (6/5), telah disetujui pengalihan penyertaan perseroan ini di PT Inti Sukses Garmindo dan PT Apac Pavindo Lestari.

Pe Maria Indra, Direktur Keuangan Asia Pacific Investama menambahkan, pihaknya telah menemukan calon pembeli saham kedua unit usaha tersebut. "Saham Inti Sukses Garmindo sebesar 18,4% dilepas ke PT Nuansa Alam Raya dan saham Apac Pavindo Lestari 30,74% kepada PT Aneka Sukses Makmur," ujar Maria.

Kabarnya, nilai penjualan saham dari Inti Sukses Garmindo sekitar Rp 1,2 miliar. Sementara nilai penjualan saham Apac Pavindo Lestari sekitar Rp 7 miliar.

Ditengah beban yang masih mengelayuti, Carel optimis kinerja bisnis MYTX masih dapat terdongkrak. Caranya dengan melakukan efisiensi di berbagai lini. Untuk penggantian mesin, MYTA menganggarkan belanja modal untuk tahun ini sebesar US$ 25 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak US$ 10 juta telah diserap sampai saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×