kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP fokus budidaya rajungan secara massal


Minggu, 11 Juni 2017 / 22:54 WIB
KKP fokus budidaya rajungan secara massal


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah fokus mengembangkan benih rajungan secara massal. Pada tahun 2017 ini, DJPB menargetkan dapat memproduksi benih rajungan hingga 800.000 ekor, atau naik 532% dibandingkan realisasi 2016 sebesar 126.400 ekor.

Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan pengembangan benih rajungan mendesak dilakukan karena stoknya semakin berkurang di alam. Pasalnya, minat terhadap rajungan cukup tinggi, khususnya pasar ekspor di sejumlah negara. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor rajungan dan kepiting pada 2015 mencapai 29.038 ton dengan nilai US$ 321.842.

"Permintaan yang tinggi di pasar ekspor ini memicu eksploitasi yang berlebihan di berbagai wilayah, sehingga saat ini stok terus menurun," ujar Slamet akhir pekan lalu.

Untuk mengantisipasi penurunan stok rajungan di alam liar tersebut, KKP mendorong pengembangan rajungan dengan sistem budidaya. Kepala Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar Sulawesi Selatan Nono Hartono mengatakan pihaknya telah dapat memproduksi benih rajungan secara massal. Ia bilang, beberapa tahun ke belakang BPBAP Takalar terus melakukan upaya perekayasaan pembenihan terhadap komoditas ini dan hasilnya saat ini cukup memuaskan.

Nono bilang, PT Kemilau Bintang Timur (KBT) salah satu perusahaan pengolah rajungan, menyatakan tertarik untuk melakukan budidaya rajungan secara langsung di tambak. Sejak Tahun 2015 disepakati perjanjian kerjasama untuk pengembangan budidaya rajungan, dengan benih disuplai dari BPBAP Takalar. Produksi rajungan KBT saat ini tidak lagi tergantung pada hasil tangkapan nelayan di laut.

Hingga Tahun 2016 BPBAP Takalar telah melakukan restocking benih rajungan sebanyak 2,3 juta ekor, yang tersebar di perairan Kabupaten Takalar, Kabupaten Maros, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Pangkep. Sedangkan tahun ini direncanakan akan dilakukan restocking lanjutan sebanyak 450.000 ekor di Kabupaten Maros, Pangkep dan Takalar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×