kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kluster Depok City dibanderol mulai Rp 800 juta


Minggu, 07 Mei 2017 / 22:24 WIB
Kluster Depok City dibanderol mulai Rp 800 juta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

DEPOK. PT Sanubari Mandiri Realtindo (SMR) terus mengembangkan proyek Grand Depok City (GDC). Perusahaan telah meluncurkan satu kluster terbaru di GDC seluas 9 hektare (ha) sebanyak 400 unit. Sejak dirilis pada Maret lalu, SMR telah berhasilĀ  melego 40% dari total unit yang ditawarkan.

Kluster baru bertajuk New Anggrek II tersebut menyasar segmen menengah dengan harga mulai Rp 800 juta sampai Rp 1,2 miliar. Proyek ini ditawarkan dalam berbagai tipe bangunan tetapi dengan luas tanah yang sama yakni 120 meter persegi (m2).

Karina Rianto Triadmojo, Marketing Developmen Manager Grand Depok City mengatakan, pihaknya menargetkan sekitar Rp 40 miliar per bulan dari proyek kluster baru tersebut. "Saat ini kami hanya mengandalkan penjualan untuk kluster ini," katanya di Depok, Minggu (7/5).

Menurut Karina, pihaknya masih akan terus mengembangkan Grand Depok City karena landbank masih cukup besar. Total lahan kawasan tersebut mencapai 350 hektare (ha) dan saat ini baru dikembangkan sekitar 60%, yang terdiri dari delapan kluster perumahan dan sejumlah proyek komersial. Di kawasan yang mulai dikembangkan pada tahun 2008 tersebut telah dibangun sekitar 9.000 unit rumah tapak.

Selain mengandalkan penjualan kluster baru, Grand Depok City juga akan membuka dua blok ruko di kawasan tersebut yang setiap bloknya terdiri dari 15 unit. Ruko akan dibanderol mulai Rp 1,1 miliar hingga Rp 5 miliar.

Meskipun kluster baru tersebut sudah terjual 40%, Grand Depok City belum berencana membuka kluster baru tahun ini. Perseroan masih fokus untuk menggenjot penjualan New Anggrek II dan kemungkinan kluster berikutnya akan dirilis pada tahun depan.

Untuk pengembangan selanjutnya, Grand Depok City akan menyasar segmen menengah. Pasalnya, Walikota Depok telah mengeluarkan aturan untuk pengembangan rumah baru di kawasan Depok diwajibkan minimal memiliki luas tanah 120 meter persegi. "Kalau tanahnya seluas itu tidak mungkin lagi kita bisa jual ke segmen bawah," ungkap Karina.

Seperti diketahui, Grand Depok City merupakan kawasan perumahan yang dikembangkan oleh PT Dinamika Alam Sejahtera. Perusahaan ini merupakan anak usaha PT Sanubari Mandiri Realtindo (SMR) yakni perusahaan properti yang didirikan oleh Yan Mogi, mantan Ketua umum Real Estate Indonesia (REI) periode 2001-2004.

Selain Grand Depok, SMR memiliki proyek-proyek lain di beberapa kota seperti perumahan Balikpapan Regency, dan Metro Indah Mall Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×