kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea akan bangun pabrik listrik di Karawang


Rabu, 20 Juni 2018 / 17:39 WIB
Korea akan bangun pabrik listrik di Karawang
ILUSTRASI. kabel serat optik


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pabrik kabel listrik senilai US$ 50 juta akan segera dibangun oleh perusahaan Korea Selatan LS Cable & System (LS C&S). Pabrik tersebut akan dibangun di kawasan Artha Industrial Hill, Karawang Barat, melalui skema joint venture dengan menggandeng PT Artha Metal Sinergi (AMS) perusahaan Indonesia dalam jaringan Artha Graha Network (AGN).

Kesepakatan tersebut terjalin dengan ditekennya perjanjian kerjasama antara LS Cable & System dengan PT Artha Metal Sinergi di KBRI Seoul pada 18 Juni 2018.

Pabrik seluas 64.000 meter persegi akan siap beroperasi pada akhir tahun 2019. Ditargetkan pabrik ini akan menghasilkan penjualan sebesar US$ 100 juta di tahun 2025.

Hadir menandatangani kesepakatan joint venture ini yaitu Presiden Direktur PT Artha Metal Sinergi Felix Efendi, Artha Graha Network Panji Yudha Winata serta mitra Koreanya yaitu CEO dan CSO LS Cable & System Ltd. Myun Roe-Hyun dan Ju Wan-Soeb. Turut menjadi saksi dalam penandatanganan adalah Direktur Indonesia Investment Promotion Centre di Seoul Imam Soejoedi dan Dubes RI Seoul Umar Hadi.

Di hadapan para petinggi perusahaan besar kedua negara tersebut, Dubes Umar menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan tempat terbaik untuk mengembangkan bisnis. “Saya menyebut Indonesia dalam formula 3 + 2. Tiga hal utama yang menjadikan Indonesia tempat terbaik adalah besarnya pasar yang ada, akses dan ketersediaan bahan mentah serta jumlah angkatan kerja yang berlimpah," kata Umar dalam keterangan pers, Rabu (20/6). 

Selain itu, dua elemen pendorongnya adalah pemerintah Indonesia yang pro bisnis serta Indonesia juga merupakan negara yang aman.

Menanggapi kesepakatan ini, CEO AMS Felix Effendi menyampaikan joint venture memperkuat kerjasama dua sisi. “Usaha patungan kami tidak hanya menandakan kolaborasi kedua perusahaan, tetapi juga memperkuat ikatan kerjasama kedua negara,” ungkapnya dalam keterangan pers.

Dengan berdirinya pabrik ini di Indonesia, LS C&S akan memiliki tujuh perusahaan produksi di Asia, termasuk di China, India, Myanmar, dan Vietnam.

Di sisi lain, uang bisnis dari AGN mencakup banyak sektor yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti properti, keuangan, agrikultur, dan perhotelan. 
Indonesia merupakan konsumen kabel listrik terbesar di Asean dengan pertumbuhan lebih dari 8% per tahun. Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur secara masif, terutama dalam bidang energi listrik dan konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×