kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Phapros tumbuh 24% pada semester 1


Minggu, 15 Oktober 2017 / 17:24 WIB
Laba Phapros tumbuh 24% pada semester 1


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional, PT Phapros Tbk menunjukkan pertumbuhan kinerja pada semester I-2017

Berdasarkan laporan keuangan internal perusahaan pada akhir September 2017, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 35,3 miliar atau tumbuh 24% dari periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama PT Phapros Tbk Barokah Sri Utami mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan. “Selama periode Januari sampai Juni penjualan kami meningkat sebesar 8%,” ujar Emmy sapaannya, Minggu (15/10).

Pertumbuhan penjualan tersebut terjadi di semua portofolio produk obat Phapros, baik obat jual bebas (OTC), obat generik, maupun etikal. “Pertumbuhan penjualan terbesar ada pada produk etikal sebesar 12,4% dibandingkan tahun lalu,” kata Emmy.

Secara keseluruhan, obat generik masih menjadi penopang penjualan produk Phapros. Selama semester I-2017, obat generik menyumbang 50% dari total penjualan.

Asal tahu saja, tahun ini, Phapros menargetkan pendapatan Rp 1 triliun dan laba bersih hingga Rp 100 miliar.

Emmy optimistis target ini pasti tercapai meski realisasi pada semester I-2017 masih sebesar 37% dari target. Adapun aksi perusahaan yang akan dilakukan untuk mengejar target tahun ini adalah dengan menggenjot penjualan obat generik yang sudah dimenangkan Phapros lewat e-catalog, yang realisasi pada semester I-2017 masih rendah.

Berdasarkan pengumuman yang disampaikan LKPP pada pada awal Maret lalu, tahun ini, Phapros kembali berhasil memenangkan tender e-catalogue. Ada 41 obat generik yang dimenangkan Phapros dengan total nilai mencapai Rp 498 miliar atau sekitar 16% dari keseluruhan nilai omzet yang ditawarkan e-catalogue yang mencapai lebih dari Rp 3 triliun.

“Jumlah ini naik sebesar 83% dari total nilai yang kami dapatkan pada saat lelang e-catalogue tahun 2016 lalu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×