kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Langka, Pertamina malah sebut stok premium aman


Rabu, 08 November 2017 / 22:12 WIB
Langka, Pertamina malah sebut stok premium aman


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam data infografis yang disusun Kontan.co.id pada Rabu (8/11) terlihat adanya penurunan konsumsi BBM jenis premium. Pada periode Januari-September 2017, penjualan premium turun hingga 35,11%. Dari angka 8,46 juta kiloliter pada Januari-September 2016, saat ini penjualan premium hanya tinggal 5,49 juta kiloliter dalam periode yang sama tahun ini.

Sementara penjualan BBM jenis lainnya naik, bahkan penjualan Pertalite naik sangat signifikan hingga mencapai 242,33%. Sayangnya, angka penurunan premium tersebut disambut sinis oleh para netizen.

Banyak komentar yang masuk di laman Facebook KONTAN menyatakan sulitnya mendapatkan premium. Seperti komentar dari akun Anjas Akbar Raharjo yang menyebut "Sedikit SPBU yang jual premium, dengan kata lain masyarakat "dipaksa" menenggak Pertalite bahkan Pertamax.

Ada pula komentar dari akun Facebook Akmal Arif yang bilang "menurun? Itu bukan karena minat konsumen yang berkurang tetapi stok premium yang terbatas dan langsung ludes begitu sampai di SPBU. Di banyak SPBU premium kosong terus. Mau ga mau ya harus beli Pertalite."

Ditanya mengenai tanggapan masyarakat mengenai sulitnya mendapatkan premium, Area Manager Communication & Relations JBB Marketing Operation Region (MOR) III Pertamina, Yudy Nugraha mengatakan, masih banyak masyarakat yang bisa mendapatkan premium. "Yang dapat sepertinya jauh lebih banyak dari yang di medsos," kata Yudy ke KONTAN pada Rabu (8/11).

Sementara itu, External Communication Manager Pertamina, Arya Dwi Paramita malah justru mempertanyakan di mana lokasi SPBU yang tidak menyediakan premium. Menurut Arya, Pertamina selalu menyediakan premium bagi masyarakat. "Enggak ada masalah stok. Dan kalau di Jabodetabek masih ada," ungkapnya, Rabu (8/11).

Biarpun stok premium masih aman, tetapi khusus di wilayah Jabodetabek, Pertamina memang mengurangi jumlah SPBU yang menjual premium. Yudy mengatakan ada 15% SPBU di Jakarta yang sudah tidak menjual premium.

Biarpun begitu, Yudy bilang jumlah SPBU yang masih menjual premium masih cukup banyak. " SPBU di Jakarta dari sekitar 360 yang tidak jual premium hanya 15%-nya.  Atau yang jual premium masih sekitar 300 SPBU," jelas Yudy.

Sementara itu, untuk wilayah luar Jawa Madura Bali (Jamali), Arya mengklaim hingga September 2017, Pertamina telah menyalurkan premium melebihi target untuk wilayah non Jawa Madura Bali (Jamali). Pada bulan September 2017, Pertamina menargetkan pendistribusian premium di non Jamali sebesar 5,06 juta Kiloliter (KL).

Padahal berdasarkan data dari Badan Pengawas Hilir (BPH) Migas, pada tahun ini Pertamina mendapatkan alokasi untuk mendistribusikan premium di wilayah non Jamali sebesar 12,5 juta KL. BPH Migas mencatat hingga 10 Juli 2017, realisasi pendistribusian premium yang dilakukan Pertamina baru mencapai 4,44 juta Kl atau sebesar 35,5% dari alokasi premium tahun ini.

Direktur Pemasaran Pertamina, Muchamad Iskandar mengatakan, Pertamina memang mengajak masyarakat untuk menggunakan oktan yang lebih tinggi dari premium. Hal tersebut dilakukan demi menjaga lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×