kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengerek loyalitas pelanggan si kakak


Senin, 06 Juni 2016 / 14:55 WIB
Mengerek loyalitas pelanggan si kakak


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: S.S. Kurniawan

Sejumlah personel band dan penyanyi terkenal tanah air berganti profesi. Sebut saja, anggota band Geisha, Nidji, dan D’masiv, juga penyanyi Judika.

Ada yang menjadi pengamen, ada juga yang jadi pedagang kaki lima. Alasan mereka banting setir dari dunia musik sama: sudah malas lagi berkarya karena lagu-lagunya dibajak.

Buat para fans Geisha, Nidji, D’masiv, serta Judika jangan panik dulu, ya. Sebab, kisah tersebut hanya ada di iklan kampanye anti-pembajakan yang diputar di salah satu stasiun radio FM di Jakarta.

Maklum, negara kita salah satu surga barang bajakan termasuk musik karya anak bangsa. Orang dengan mudah mengunduh lagu-lagu dari situs pembajak.

Soalnya, banyak orang yang masih memiliki mental gratisan. Siapa sih, yang tidak senang mendapat barang secara gratis? Apalagi, harga produk legal masih cukup mahal.

Mau mengunduh lagu secara ilegal dengan harga terjangkau? Anda bisa men-download-nya di Alfatainment.

Aplikasi penyedia konten musik ini besutan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Pemilik jaringan Alfamart itu meluncurkan Alfatainment, Rabu (27/4) pekan lalu.

Menurut Ryan Alfons Kaloh, Marketing Director Sumber Alfaria, salah satu penyebab orang suka membeli atau mengunduh lagu bajakan adalah, ketersediaan kanal distribusi musik secara legal yang menawarkan harga terjangkau yang masih sangat terbatas.

Selama ini, untuk mendapatkan musik secara legal, konsumen harus melakukan pembelian fisik dalam bentuk compact disc (CD), baik lewat toko musik ataupun gerai restoran cepat saji. Sementara pembelian secara digital lewat aplikasi seperti iTunes namun terbatas untuk pengguna iPhone.

Nah, Ryan bilang, berarti ada potensi pasar yang besar lantaran sekarang ialah era digital. Dan, pembelian lewat iTunes juga tidak besar pasarnya karena yang punya iPhone hanya segelintir orang. “Makanya kami masuk ke ranah ini,” katanya ke Tabloid KONTAN.

Sudah barang tentu, Alfatainment tidak hadir dalam satu malam. Ryan mengungkapkan, perusahaannya sudah merencanakan aplikasi ini sejak setahun lalu.

Sebelum menciptakan aplikasi itu, Sumber Alfa melakukan pengamatan selama satu tahun terakhir. Hasilnya, terlihat peralihan yang besar dari selera musik masyarakat Indonesia ke ranah digital.

Selanjutnya, untuk menelurkan aplikasi ini, Sumber Alfaria berkongsi dengan PT Generasi Indonesia Digital (Gen ID) sebagai pengembang Alfatainment. Emiten bersandi saham AMRT ini juga bekerjasama dengan sejumlah perusahaan label musik lokal, seperti RPM, Nagaswara, Indo Semar Sakti, Musik Bagus, Wanna B, Alfa Record, serta E-Motion.

Isi dari Alfatainment ada dua: music store yang merupakan konten untuk download lagu dan artist apps yang berisikan lagu, album, video, serta foto eksklusif dari artis. Untuk artist apps, Sumber Alfaria baru menggandeng penyanyi Glenn Fredly dan Tompi serta kelompok musik Kerispatih.

Memang, untuk awalnya konten Alfatainment masih berisikan artis-artis Indonesia. Tapi, Ryan berujar, tidak menutup kemungkinan akan hadir artis dari luar seiring dengan perkembangan kerjasama dengan berbagai label rekaman.

Brand loyalty Alfamart

Cuma, Alfatainment tak sekadar aplikasi penyedia konten musik. Ryan mengungkapkan, kelak Alfatainment mempertemukan artis, brand minimarket Alfamart, dan konsumen. “Sehingga akan menciptakan brand loyalty dari para konsumen setia Alfamart,” ujar dia.

Melalui Alfatainment, konsumen bisa mengunduh lagu-lagu dengan harga hanya Rp 5.000 sekali download. Pembeliannya dengan menggunakan voucher yang tersedia di gerai Alfamart yang saat berjumlah sekitar 11.000 outlet dan tersebar di seluruh penjuru negeri.

Dengan jaringan Alfamart yang luas ini, Ryan optimistis penjualan voucher Alfatainment bisa laris manis. Tambah lagi, harga untuk mengunduh lagu enggak mahal-mahal amat. Dan, untuk mendapatkan layanan premium fans, konsumen hanya perlu membayar Rp 1.000.

Agar penjualan voucher bisa lebih banyak lagi, Sumber Alfaria lewat Alfamart akan melakukan bundling produk. “Nanti bisa beli minyak goreng atau sabun terus bundling dengan voucher,” tambah Ryan.

Ryan pun yakin aplikasi ini bisa mengurangi perilaku mengunduh secara ilegal. Ini juga jadi salah satu tujuan dari Alfatainment supaya ke depan apresiasi masyarakat terhadap karya musisi tanah air menjadi lebih nyata, baik lewat pembelian CD maupun mengunduh secara legal di Alfatainment.

Ke depan, Sumber Alfaria tidak akan berhenti di musik saja, juga akan melangkah lebih jauh dengan membuat konten lain, seperti film dan permainan (game). Sebab, dunia digital tidak terbatas di satu konten.

Untuk permainan, misalnya, Ryan mengatakan, kerjasama bisa dengan pengembang game online lokal. “Kehadiran konten lain belum bisa saya bilang secara persis kapan, yang jelas secepatnya,” janji dia.

Sayang, Ryan enggan membeberkan hitung-hitungan kerjasama Sumber Alfaria dengan label dan Gen ID. Pun dengan target Alfatainment tahun ini terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan.

Untuk kontribusinya, kata Ryan, aplikasi yang masih bayi ini masih jauh di bawah 1% dari total pendapatan Sumber Alfaria.

Jadi, makan rujak pakai kedondong, jangan beli lagu-lagu bajakan, dong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×