kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski batubara lesu, DEWA ingin keruk 22 juta ton


Sabtu, 30 April 2016 / 11:20 WIB
Meski batubara lesu, DEWA ingin keruk 22 juta ton


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Produsen batubara PT Darma Henwa tak punya banyak pilihan bisnis di tengah lesunya harga komoditas ini. Sembari berharap harga batubara terus membaik, manajemen Darma Henwa berupaya mengerek produksi.

Jika tahun lalu realisasi produksi batubara sekitar 12,3 juta ton, maka tahun ini manajemen emiten dengan kode saham DEWA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, menargetkan produksi sebesar 22 juta ton atau melonjak 79%.

Upaya menggenjot produsi ini mereka lakukan untuk mencapai target pertumbuhan penjualan sebesar 25%. Maklum tahun ini mereka menargetkan angka penjualan US$ 300 juta, dari realisasi tahun lalu sebesar US$ 240 juta.

Presiden Direktur Darma Henwa, Wachjudi Martono menegaskan meskipun harga batubara lesu, mereka tetap fokus menggarap bisnis ini. Dalam upaya ikhtiar mencapai target ini, DEWA mengalokasikan dana belanja modal sebesar US$ 83 juta.

Dana belanja modal ini, sebagian besar akan mereka pakai untuk membeli peralatan baru, maupun untuk perawatan. "Mayoritas pembelian alat baru kami berupa truk dan alat digger atau penggali, saat ini penyerapan sudah mencapai US$ 16 juta," katanya seusai Rapat Umum Pemegang Saham Jumat (29/4).

Wachjudi mengakui memang terbesit keinginan untuk menjajal bisnis non batubara sebagai selingan saat harga batubara sedang lesu. Pun demikian upaya ini belum digarap dengan serius.

Misalnya DEWA saat ini tengah mengincar kontrak layanan pengedukan tambang mineral non batubara. Hanya, ia belum membeberkan detil kontrak yang mereka incar lantaran belum ada ditangan.

Direktur Operasional Darma Henwa, Agus Efendi menambahkan, meskipun target tahun ini terlihat sangat ambisius, manajemen DEWA optimistis bisa memenuhi, dan menganggap target ini masih realistis. Sebab, di beberapa lahan tambang produksinya tengah menanjak.

Misalnya produksi di Tambang Bengalon Kalimantan Timur sudah meningkat menjadi 7,9 juta ton tahun lalu, padahal 2014 masih 6,5 juta ton. Lalu di Asam-Asam Kalimantan Selatan, naik dari dari 3,5 juta ton menjadi 4,4 juta ton di 2015.

Proyek baru di Satui Kalimantan Selatan sudah produksi 250.000 ton sejak Februari 2016, ditargetkan bisa 3 juta ton setahun. Selain itu dari Tambang Mulia, ditargetkan produksi 750.000 ton sepanjang tahun ini.

Gambaran lain yang membuat optimistis, pada kuartal I 2016 perusahaan ini mencetak pendapatan US$ 58,9 juta, atau naik 5,2% dari periode yang sama 2015. "Profit kami kurang lebih US$ 1 juta," tandas Direktur Darma Henwa Thekepat Gopal Sridhar.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×