kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

METI: Proyek geothermal butuh dana besar


Senin, 31 Juli 2017 / 20:58 WIB
METI: Proyek geothermal butuh dana besar


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) menilai pengembangan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTB) atau geothermal membutuhkan investasi yang cukup besar. Selain itu pengembangan geotermal juga memiliki risiko yang tinggi, baik terkait eksplorasi maupun risiko operasional.

Ketua METI, Surya Darma menyebutkan, pengembangan geothermal memerlukan investasi awal yang cukup besar. "Memang pengembangan geothermal agak sulit di awal tetapi akan sangat mudah setelah dioperasikan karena biaya pemeliharaan yang kecil dan dapat berlangsung untuk waktu yg lama," terangnya kepada KONTAN, Senin (31/7).

Oleh karena itu, Surya menyebut, perlu ada perusahaan yang memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk mengembangkan geothermal.

Ia bilang, perusahaan yang mampu secara finansial dan teknis itu memang tidak banyak. Karena itu, selama ini perusahaan yang betul-betul terjun dalam bisnis geothermal adalah perusahaan yang punya kemampuan finansial dan mau mengambil risiko-risiko besar tersebut.

Surya menjelaskan, pengembalian investasi dalam pengembangan panas bumi pada umumnya ditentukan oleh kebijakan harga energi panas bumi agar dapat diperoleh IRR (return) yang memadai.

"Yang selalu menjadi persoalan di Indonesia adalah kebijakan harga yang tidak pro terhadap pengembalian investasi panas bumi dan peraturan yang sering berubah-ubah sehingga menimbulkan ketidak pastian hukum dan ketidak pastian usaha," ungkapnya.

Hal itulah, yang kemudian dianggap Surya Darma menyebabkan banyak perusahaan terpaksa ditransfer kepada perusahaan lain karena terlalu berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×