kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MLBI menggenjot penjualan minuman non alkohol


Kamis, 20 Juli 2017 / 20:23 WIB
MLBI menggenjot penjualan minuman non alkohol


Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Seiring dengan diperketatnya aturan mengenai penjualan minuman beralkohol di Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) semakin memperkuat lini bisnis minuman non-alkohol. Salah satu strateginya yaitu melalui pengalihan operasional pabrik minuman non-alkohol kepada anak usahanya, PT Tirta Prima Indonesia.

Sebagai informasi, PT Tirta Prima Indonesia merupakan hasil joint venture MLBI dengan perusahaan alkohol Heineken Asia Pasific Pte Ltd asal Singapira. Sebesar 99,9% saham TPI merupakan milik MLBI atau setara dengan nilai Rp 149,85 miliar.

Direktur Hubungan Korporas MLBI Bambang Britono membenarkan jika langkah ini sebagai usaha untuk menggenjot kinerja bisnis minuman non-alkohol. "Hal ini juga untuk memenuhi ketentuan pemerintah untuk memisahkan fasilitas produksi barang kena cukai (BKC) bir dengan non BKC minuman malt berkarbonasi," kata Bambang saat dihubungi KONTAN, Kamis (20/7).

Bambang mengatakan, pihaknya memproduksi lima minuman non-alkohol yaitu, Bintang Zero, Bintang Radler Zero, Bintang Maxx, Green Sands, dan Fayrouz. Di awal produksi minuman non-alkohol, yaitu pada tahun 2015, MLBI optimistis dengan kontribusi 9% pada total pendapatan. Kontribusi minuman non-alkohol ini naik menjadi 12% tahun lalu.

Namun, berdasarkan laporan keuangan kuartal satu 2017, porsi penjualan minuman non-alkohol turun di atas 7,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Bambang pun enggan untuk membeberkan proyeksi pertumbuhan pada tahun ini. "Proyeksi belum bisa publish. Karena sesuai ketentuan, kita belum bisa disclose info sebelum kinerja MLBI di publish OJK," ujarnya.

Penjualan minuman beralkohol meningkat 13,8% menjadi Rp 810,77 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini, naik dari Rp 711,90 miliar pada kuartal satu tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×