kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nasib mobil LCGC tunggu kajian LCEP


Kamis, 11 Februari 2016 / 22:03 WIB
Nasib mobil LCGC tunggu kajian LCEP


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Program lanjutan mobil dari low cost green car (LCGC) ditentukan pada tahun ini.

Agen pemegang merek (APM) masih menunggu hasil kajian dari mobil beremisi rendah low carbon emission program (LCEP).

Saat ini sudah ada empat agen pemegang merek (APM) yang memproduksi mobil LCGC yaitu, Honda, Toyota, Daihatsu dan Suzuki.

Lantas apakah produsen-produsen mobil asal Jepang tersebut sudah memiliki fasilitas yang mumpuni untuk memproduksi mobil LCEP?

Vice President PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, pada prinsipnya Toyota akan selalu mendukung kebijakan pemerintah.

Toyota pun tengah menunggu hasil kajian program mobil beremisi rendah ini.

”Kita belum bisa memberi kepastian karena masih dikaji oleh Pemerintah dan Gaikindo, tapi prinsipnya kita pasti mendukung,” ungkap Henry kepada Kontan, Rabu (11/2) kemarin.

Henry menilai, seharusnya komponen dan bahan bakar di Indonesia sudah cukup untuk bisa memenuhi standar emisi rendah.

Toyota pun memiliki beberapa line up mobil hybrid dengan emisi rendah seperti Prius, Alphard Hybrid, dan Camry Hybrid. Namun Kepala Humas PT TAM Rouli Sijabat mengatakan penjualanya saat ini masih minim.

Kemungkian disebabkan oleh harga jual mobil yang cukup tinggi.

”Kalau mobil emisi rendah seperti Prius kita ada tapi CBU, penjualanya tidak terlalu bagus. Yang lumayan Camry dan Alphard hybrid,” kata Rouli.

Direktur Marketing dan Aftersales Service PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy mengatakan pihaknya juga tengah menunggu keputusan kajian itu dilakukan.

”Kita bisa buat atau tidak kita masih tunggu keputusan rumusanya, yang jelas pabrik komponen lokal sudah mampu untuk LCGC, dan pastinya ada peningkatan komponen lokal. Itu kita masih tunggu,” Jonfis.

Melihat aturan ini program lanjutan dari mobil LCGC, dapat dipastikan mobil LCEP ini tidak dikenakan pajak yang tinggi, sehingga harga jual mobil ini pasti lebih murah.

Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate), I Gustri Putu Suryawirawan mengatakan pihaknya tengah melakukan kajian mengenai perpajakan mobil ini.

”Dari Kementerian Perindustrian diminta untuk mengkaji soal perpajakan, nanti hasilnya akan dijadikan insentif. Jika lebih irit tentunya pajak bisa lebih rendah,” kata Putu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×