kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Okupansi masih rendah, waktu tunggu kereta bandara jadi PR Railink


Kamis, 01 Februari 2018 / 17:42 WIB
Okupansi masih rendah, waktu tunggu kereta bandara jadi PR Railink
Suasana Stasiun Sudirman


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat Ibukota sejak sebulan terakhir ini sudah bisa menggunakan kereta untuk pergi ke Bandara Soekarno--Hatta. PT Railink mengoperasikan kereta bandara ini sejak sebulan terakhir. Pada tahap awal ini, operasi kereta masih banyak yang perlu dibenahi, mulai dari sarana dan prasarana hingga jadwal keberangkatan.

Menurut pantauan Kontan.co.id di Stasiun Kereta Bandara BNI City atau Sudirman Baru, aksesnya cukup mudah. Tidak hanya mobil pribadi dan bus saja yang bisa masuk ke areal stasiun, sepeda motor pun bisa masuk dan parkir di pintu masuk G stasiun BNI City.

Setiap pintu terdapat security yang siap membantu. Umumnya masyarakat yang ingin menggunakan kereta bandara juga belum begitu hapal alurnya. Oleh karena itu, security ditempatkan untuk membantu penumpang dan mengarahkan tempat untuk membeli tiket.

Tampaknya belum banyak masyarakat yang menggunakan moda transportasi bandara terbaru ini. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pihak operator untuk bisa meningkatkan okupansi kereta yang saat ini masih rendah.

Di lantai satu, dekat dengan pintu masuk sudah tersedia mesin jadwal keberangkatan yang memang memiliki jeda agak lebar. Sedangkan untuk pembelian tiket di vending machine ada di lantai dua. Pada lantai ini juga terdapat gerai-gerai makanan siap saji.

Penumpang yang datang hari ini (2/1) ke Stasiun Sudirman terlihat tidak terlalu ramai. Bahkan kereta yang berangkat ke bandara selalu kosong dan diisi beberapa orang saja. Anhar (47 tahun), salah satu penumpang kereta bandara menyampaikan, sangat terbantu dengan adanya pengoperasian kereta bandara.

Dalam sebulan terakhir dirinya sudah tiga kali menggunakan jasa kereta bandara. Ia merasakan sudah ada perbaikan dari sistem pembayaran karena tidak perlu repot melakukan pembayaran karena sudah mengakomodir penggunaan kartu kredit dan debit.

Hanya saja dirinya masih mengeluh soal waktu tunggu. "Kalau soal waktu tempuh cepat. Bisa pas sejam sampai bandara. Ya cuma waktu tunggu keretanya ini yang lama," keluhnya.

Kontan.co.id  sudah menggunakan jasa kereta bandara ini. Kira-kira waktu tunggu sedikit agak lama mencapai 30 menit. Padahal dengan perjalanan satu jam, penumpang sudah bisa sampai Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, setelah berpindah kereta ke Sky Train di stasiun akhir. Ongkos yang dikeluarkan juga cukup murah hanya Rp 70.000.

Waktu tunggu menjadi lebar karena dalam sehari kereta bandara hanya melayani 50 kali perjalanan. Namun ke depan akan ada 124 kali perjalanan dan dengan ketepatan waktu menuju bandara yang lebih kurang selama satu jam.

Diah Suryandari, Humas PT Railink menyampaikan, saat ini okupansi kereta bandara masih 15%-20%. Oleh karena itu, dirinya menyampaikan bahwa ke depan pihaknya akan lebih gencar lagi untuk mempromosikan penggunaan kereta bandara dengan lebih optimal. Salah satunya dengan menggunakan aplikasi yang berbasis Android.

"Sebenarnya banyak yang kami coba lakukan peningkatan salah satunya frekuensi perjalanan yang saat ini masih 30 menit," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (1/2).

Ke depan, pihaknya akan meningkatkan pelayanan dengan melakukan integrasi antar moda. Hal itu akan dilakukan secara bertahap. Saat ini baru akses taksi dan bus serta kendaraan pribadi yang bisa digunakan untuk mencapai stasiun-stasiun kereta Bandara Soekarno-Hatta.

"Beberapa masukan dari penumpang kami kaji itu salah satunya integrasi antar moda, waktu tempuh dan frekuensi perjalanan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×