kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OLX: Segmen MPV merajai pasar mobil bekas


Rabu, 23 Agustus 2017 / 19:26 WIB
OLX: Segmen MPV merajai pasar mobil bekas


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Pasar mobil bekas masih terus dilirik. Tren ini setidaknya terlihat pada platform iklan baris online OLX. Seperti diketahui, OLX menawarkan jenis barang bekas, termasuk barang-barang otomotif atau kendaraan bermotor.

Nah, barang-barang otomotif menjadi salah satu kategori yang paling banyak diminati pengguna OLX. Dari segi volume penjualan, transaksi barang otomotif masih nomor dua, kalah dibandingkan transaksi gadget. Namun, secara nilai transaksi, otomotif paling tinggi.

“Berdasarkan data terakhir kami, terdapat lebih dari 140.000 orang yang memanfaatkan OLX untuk menjual mobil bekas dan lebih dari 150.000 orang menjual motor bekas setiap bulan,” ujar Edward Kilian Suwignjo, Chief Marketing Officer OLX Indonesia, Rabu (23/8).

Di Indonesia, mobil segmen MPV menjadi primadona. Penjualan mobil segmen MPV di Indonesia masih menjadi yang tertinggi. Kondisi yang sama juga terjadi di pasar jual-beli mobil bekas online di OLX. Menurut data OLX, pada kuartal kedua 2017, iklan-iklan mobil MPV mendominasi dengan total persentase 45,2%, disusul jenis hatchback dengan 19,1%, sedan 16,8% dan SUV 16,3%.

“Peluncuran mobil-mobil baru di segmen MPV pada gelaran GIIAS lalu, membuat segmen ini akan tetap merajai jual-beli mobil bekas di OLX,” kata Agung Iskandar, Chief Commercial Officer OLX Indonesia, Rabu (23/8).

Menurut Agung, tingginya minat masyarakat atas MPV baru membuat persentase penjualan segmen MPV di pasar mobil bekas akan cenderung stabil bahkan naik di kisaran 45% sampai 50%.

Sebagai gambaran, pada kuartal I-2017, penjualan mobil bekas sebanyak 179.000, namun turun pada kuartal II-2017 menjadi 177.000 unit. Nilai transaksi kuartal I-2017 sebesar Rp 29,5 triliun, turun menjadi Rp 26,2 triliun pada kuartal II-2017.

"Kami lihat kuartal I selalu menjadi yang tertinggi, sedangkan di kuartal berikutnya cenderung stagnan," kata Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×