Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di zaman digital, kualitas jaringan telekomunikasi adalah mutlak. Itu sebabnya operator telekomunikasi gencar meningkatkan kualitas jaringan di tahun ini. Bahkan, untuk mencapai target tersebut mereka tidak ragu menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang cukup besar.
Sebagai contoh, PT Indosat Ooredoo Tbk menganggarkan belanja modal hingga Rp 8 triliun. "Tahun ini kami akan fokus kembali ke bisnis inti yaitu jaringan, dan modal tahun ini sebesar Rp 8 triliun", ujar Group Head Corporate Communication Indosat, Deva Rachman kepada KONTAN, Senin (9/4).
Dari total anggaran tersebut sebesar 70%–80% untuk investasi jaringan. Untuk itu, Indosat akan melakukan penambahan base transceiver station (BTS) di seluruh Indonesia.
Hingga akhir tahun 2017, Indosat memiliki 61.357 BTS. "Indosat Ooredoo telah membangun 4.874 BTS tambahan dibandingkan tahun sebelumnya, 51% di antaranya merupakan BTS 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi", kata Deva.
Deva masih enggan membeberkan jumlah BTS yang akan dibangun tahun ini. Namun menurutnya, Indosat tetap berkomitmen meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan di Jawa dan luar Jawa.
Meski memiliki jaringan paling luas, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) juga terus berupaya menambah jumlah BTS. Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati menjelaskan, pembangunan infrastruktur akan dilakukan tahun ini sampai akhir tahun nanti. . "Pada tahun ini Telkomsel berupaya membangun lebih dari 20.000 BTS 4G. Dengan demikian, Telkomsel akan mengoperasikan lebih dari 180.000 unit BTS di seluruh Indonesia hingga akhir tahun," ujar Adita.
Untuk penambahan jumlah BTS tahun ini, Telkomsel akan membangun hingga ke pelosok yang tak ekonomis. Perusahaan mengklaim penambahannya tidak hanya di kota atau wilayah yang menguntungkan secara bisnis. "Kami berupaya memperluas 4G ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia," ujar Adita.
Perluasan jaringan layanan diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan di daerah. Tak cuma membangun Telkomsel juga sudah menyiapkan anggaran untuk perawatan.
Seyogyanya dalam berbisnis tak cuma memperhatikan faktor fulus, tapi juga kesetaraan. Di industri telekomunikasi hal tersebut diatur dalam konsep modern licensing sesuai amanat UU No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Maksudnya, perusahaan telekomunikasi harus membangun jaringan hingga pelosok negeri dan menjangkau seluruh masyarakat. Dengan begitu terjadi pemerataan akses digital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
