kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ow, pengembang makin meramaikan Bekasi dengan superblok


Kamis, 11 November 2010 / 07:29 WIB
Ow, pengembang makin meramaikan Bekasi dengan superblok
ILUSTRASI. Abraham Theofilus, Direktur Utama NFC Indonesia


Reporter: Ario Fajar |

JAKARTA. Kawasan Bekasi terus dilirik para pengembang properti. Mereka agresif menambah proyek mereka. Tengok saja yang dilakukan Nusuno Karya Group. Nusuno Karya akan mengembangkan kawasan superblok di daerah Kranji, Bekasi. Lokasi proyek ini berdekatan dengan pintu tol Bekasi Barat, Bintara, stasiun kereta Kranji, dan Cakung. Luas proyek bertajuk Violet Garden itu mencapai 10 hektare (ha).

Saat ini, menurut Cipto Sulistio, Presiden Direktur Nusuno Karya, Nusuno sudah membangun 350 unit perumahan di kawasan tersebut. Harganya mulai dari Rp 250 juta hingga Rp 1 miliar per unit. Dari jumlah tersebut, 80% telah terjual.

Proyek tersebut akan melengkapi perumahan Puri Bintara Regency, Bintara Esate Puri Karnji Regecency, Puri Juanda Regency, Puri Pakujaya Regency, dan Spring Season yang telah dikembangkan oleh Nusuno.

Selain perumahan, di kawasan superblok itu, Nusuno baru saja merilis 350 unit apartemen dalam satu tower setinggi 20 lantai. "Nilai investasi perumahan dan apartemen Rp 200 miliar," kata Cipto Rabu, (9/11).

Apartemen ini berdiri di atas lahan 3.500 meter persegi (m2). Apartemen yang memiliki luas sekitar 22 m2-38 m2 itu dijual dengan harga Rp 140 juta-Rp 400 juta per unit. "Sasaran kami segmen pasangan muda yang bekerja di Bekasi dan Jakarta," imbuh Cipto.

Tak jauh dari kawasan Violet Garden, PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon) juga tengah membangun kawasan superblok di atas lahan 240 ha. Direktur Utama Summarecon Johanes Mardjuki bilang, 1.000 unit perumahan di kompleks ini telah terjual.

Tahun depan, Summarecon akan membangun dua tower apartemen dan mal di kawasan superblok tersebut. "Pembangunannya memakan waktu 10 tahun," kata Johanes. Nilai kapitalisasi semua proyek Summarecon tersebut akan mencapai Rp 25 triliun.

Kepala Riset PT Cushman and Wakefield Indonesia Arief Rahardjo meramal, properti di Bekasi akan jadi primadona tahun depan. Karena ada banyak kawasan industri di daerah ini. "Nilai properti di kawasan ini rata-rata naik 20% tiap tahun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×