kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,59   -6,76   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrikan otomotif non Jepang adu kuat di Indonesia


Jumat, 11 Agustus 2017 / 12:08 WIB
Pabrikan otomotif non Jepang adu kuat di Indonesia


Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  Dominasi pabrikan mobil asal Jepang di industri otomotif dalam negeri tidak dapat terelakkan lagi. Namun, kondisi ini tidak menyurutkan produsen-produsen mobil lain mencuil pangsa pasar sektor ini.

Para produsen non Jepang ini menyiapkan berbagai strategi jitu agar dapat memikat konsumen Indonesia. Selain gencar berinvestasi, mereka juga memperkuat bisnis purna jual atau after sales service.

Manajer Hubungan Masyarakat PT Tata Motors Distribusi Indonesia Fajar Harianto mengatakan, pihaknya optimistis bersaing dengan pabrikan asal Jepang. "Kita di India sudah bermain sejak tahun 40-an hingga saat ini. Kalau penjualan di Indonesia memang belum kelihatan. Tapi network kita sudah kuat," ungkap Fajar, Kamis (10/8).

Agar memberikan kenyamanan kepada pelanggan Tata, Tata Motors menawarkan program unik Customer Care Tata Motors Distribusi Indonesia, yakni garansi, jaminan ketersediaan suku cadang serta layanan 24 jam pengantaran.

Sementara itu, Wuling Motor asal China juga menyuarakan optimisme di ketatnya industri otomotif dalam negeri. Selain berinvestasi di Indonesia, Wuling memproduksi kendaraan yang sesuai selera konsumen di dalam negeri.

Pada akhir tahun ini, Wuling akan memiliki 50 jaringan diler melalui kemitraan dengan grup diler. Seperti Arista, Armada, Kumala, Maju Motor, Perdana, Prima dan Wahana. Wuling juga fokus mencari dukungan pembiayaan agar memudahkan para calon konsumen.

Masih menjanjikan

Tidak mau ketinggalan, pabrikan asal Tiongkok yang lain yakni Dong Feng Sokon yakin, pihaknya dapat merebut hati konsumen otomotif di Indonesia. Di tanah air, Dong Feng Sokon telah berinvestasi dengan membuat perusahaan patungan patungan alias joint venture dengan PT Kaisar Motorindo Industri.

Perusahaan patungan bernama PT Sokosindo Automobile. Dengan investasi sebesar US$ 100 juta, pabrik yang berada di kawasan Modern Cikande Indistrial Estate, Banten tersebut memiliki kapasitas produksi sebanyak 50.000 unit.

Sales Manager PT Sokosindo Automobile Dendra Aryundya Koesoemo menjelaskan, walaupun pasar mobil Indonesia didomimasi oleh pabrikan otomotif asal Jepang, pihaknya melihat ceruk pasar mobil di Indonesia masih cukup menjanjikan.

Chief Executive Officer (CEO) PT Garansindo, yang merupakan distributor resmi mobil Volvo, Muhammad Al Abdullah mengatakan agar dapat bersaing di industri otomotif hal yang perlu diperhatikan dan menjadi kekuatan adalah di after sales. "Target kami dalam tiga tahun menjadi tiga besar di segmen premium," kata Abdullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×