kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Papua sudah rasakan harga semen murah


Senin, 02 Oktober 2017 / 09:26 WIB
Papua sudah rasakan harga semen murah


Reporter: Agung Hidayat, Mila Sari | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Kebijakan semen satu harga mulai terlihat hasilnya. Selisih harga semen yang sebelumnya sangat lebar antara di wilayah Jawa dibandingkan Indonesia Timur sudah mengecil.

Program tol laut yang dicanangkan pemerintah menjadi andil besar dalam mencapai harga yang adil tersebut. Sinergi perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Pelni, Perusahaan Perdagangan Indonesia(PPI) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turut mempercepat realisasi penurunan harga semen di Indonesia Timur.

Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia mengatakan, harga adil untuk semen sudah dapat dirasakan setidaknya di tujuh kabupaten di Papua. Yakni Kabupaten Yalimo, Jayawijaya, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Nduga dan Tolikara.

Sekadar catatan, bila sebelum ada kebijakan penurunan harga tersebut semen di Papua dapat mencapai Rp 500.000 per sak. Kini harga semen sudah sama dengan di wilayah Jawa di antara Rp 80.000 per sak sampai Rp 90.000 per sak.

Tingginya harga semen di Papua lebih diakibatkan mahalnya ongkos logistik. "Dari pabrik dibawa menggunakan kapal menuju Timika, lalu dilanjutkan menggunakan pesawat ke Wamena, lalu sampai di sana dibawa menggunakan truk menuju ke pedalaman. Nah itu yang membuat mahal," kata Pupung - panggilan Agung- kepada KONTAN, Sabtu (29/9).

Permintaan semen di Papua sebenarnya tidak terlalu besar. Setiap tahun tidak sampai 1 juta ton. SMGR sendiri rutin mengirim semen ke Timika sebanyak 60.000 ton-70.000 ton per bulan.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso, mengatakan, pengiriman logistik melalui jalur laut merupakan sarana transportasi yang paling efisien dibandingkan menggunakan jalur udara. "Tol laut akan berdampak positif bagi penurunan harga semen, khususnya di Indonesia Timur," kata Widodo.

Sementara itu, Managing Director PT Semen Bosowa Rachmat Kaimuddin mengatakan, agar penurunan harga semen di wilayah timur cepat tercapai perlu adanya pelibatan pihak swasta. Hal ini karena kapasitas produksi semen oleh perusahaan BUMN terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×