kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,91   8,27   0.89%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar properti unjuk gigi mulai kuartal I-2018


Selasa, 03 April 2018 / 13:46 WIB
Pasar properti unjuk gigi mulai kuartal I-2018
ILUSTRASI. Rumah Tapak


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan tapi pasti, pasar properti Tanah Air mulai unjuk gigi. Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) mencatat, penjualan proyek properti konsisten naik selama kuartal I 2018. Terutama, proyek non-subsidi untuk kelas menengah. Kalau kondisi itu berlanjut, kemungkinan industri properti bisa tumbuh sekitar 10%.

Indikator kenaikan penjualan adalah banyaknya pengembang yang meluncurkan proyek baru selama Januari-Maret 2018. "Sudah banyak developer yang mulai beriklan di media untuk proyek-proyek barunya," ujar Soelaeman Soemawinata, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI di Jakarta, Senin (2/4).

Berkaca dari perjalanan tiga bulan pertama tahun ini, REI yakin, momentum pemilihan umum kepala daerah (pilkada) maupun pemilihan umum presiden (pilpres) tak akan jadi soal. Lagipula, bukan tahun ini saja pengembang properti berhadapan dengan hajatan politik.

Sementara kondisi yang semula kerap mengganjal ekspansi properti, mulai teratasi. Salah satunya berupa perizinan. REI mengatakan, semakin mudahnya pemerintah memberikan perizinan berdampak pada pertumbuhan bisnis properti.

Proyeksi REI segendang sepenarian dengan Bank Indonesia (BI). Paling banter, momentum hajatan politik hanya akan berdampak di media sosial. "Jadi jangan tahun politik menyurutkan pengembang untuk bangun rumah atau melakukan ekspansi," ungkap Mirza Adityaswara, Deputi Gubernur Senior BI, dalam kesempatan yang sama.

Lagipula, siklus perbaikan siklus ekonomi masih akan berlanjut tahun ini. Sementara, kondisi likuiditas perbankan masih mampu diandalkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis properti.

Tak cuma isapan jempol, salah satu pengembang sudah membuktikan geliat pertumbuhan itu. PT Paramount Land mencatatkan rata-rata penjualan Rp 60 miliar-Rp 100 miliar setiap minggu. "Speed penjualan Januari-Maret lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Ervan Adi Nugroho, President Director PT Paramount Land.

Proyek Paramount Land terlaris berupa rumah yang dikembangkan di lingkungan  sudah jadi. Perusahaan itu pun optimistis menggapai marketing sales atau pendapatan pra penjualan sebesar Rp 2,5 triliun tahun ini.

Tak semua naik

Sedikit berbeda, PT PP Properti Tbk meninggalkan kuartal I 2018 dengan catatan penjualan cenderung flat. "Kuartal I, pasar masih cenderung wait and see karena masih menunggu apakah kondisi ekonomi tetap stabil dengan akan adanya tahun pemilu dan dengan adanya faktor kenaikan suku bunga The Fed," tutur Indaryanto, Direktur PT PP Properti Tbk.

Makanya, PP Properti memperkirakan pasar properti baru akan bergeliat mulai kuartal II 2018 ini. Kalau capaian marketing sales sepanjang kuartal I Rp 560 miliar, pada kuartal II mereka menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,5 triliun

Sementara itu, Handa Sulaiman, Head of Reserach REI melihat, jenis properti di Jakarta yang akan mencatatkan pertumbuhan adalah kondominium dan proyek ritel. Sebagai catatan, geliat pasar kondominium bahkan sudah terjadi sejak semester II 2017. "Kondisi level bawah atau bottom pasar kondominium sudah kita lewati, sehingga ke depan akan mengalami pertumbuhan," prediksinya.

Sementara properti perkantoran, apartemen sewa dan rumah tapak cenderung masih stagnan tahun ini. Suplai berlimpah ruang perkantoran misalnya, menjadi penyebab. Alhasil, bisnis perkantoran 2018 masih akan didorong oleh pasar sewa. Pemilik proyek pun belum bisa menaikkan tarif sewa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×