kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar tradisional di tengah impitan ritel modern


Minggu, 22 Oktober 2017 / 17:06 WIB
Pasar tradisional di tengah impitan ritel modern


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini masyarakat khususnya di perkotaan sudah seperti meninggalkan kebiasaan berbelanja di pasar tradisional, hal ini karena sudah semakin masifnya ekspansi ritel modern di wilayahnya. Saat ini, peritel modern memang sudah merangsek ke pemukiman.

Lana Soelistiyaningsih, Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia mengatakan, pasar tradisional bisa meniru cara ritel modern, khususnya dari sisi pelayanan. Saat ini masyarakat lebih senang berbelanja di ritel modern karena fasilitas dan pelayanan lebih prima, apalagi harga juga tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional.

Oleh karena itu, transformasi pasar tradisional yang becek, berbau tak sedap dan layanan yang seadanya bisa dibenahi. Peran pemerintah perlu agar pasar tradisional tidak punah, khususnya di kota-kota satelit. Selain melakukan revitalisasi pasar tradisional untuk menarik minat masyarakat, pemerintah juga perlu membatasi ruang ekspansi ritel modern.

“Upaya memordenisasi pasar tradisional itu idenya Pak Jokowi ketika jadi Gubernur, jadi itu bisa dimodernisasi. Jadi tempatnya kering, bersih dan nyaman sehingga orang mau datang. Saat ini semakin baik pendapatan orang lebih memilih sisi kualitas dan pelayanan, jadi itu tidak bisa dilepaskan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (22/10).

Tidak hanya dengan rencana mendorong kemitraan antara ritel modern dengan pasar tradisional. Pemerintah perlu serius untuk membatasi ekspansi ritel modern jangan sampai mengorbankan pasar tradisional.

“Kalau di kota besar mungkin pasar tradisional sudah terpinggirkan tetapi di Kota/Kabupaten masih ada. Katanya ritel modern tidak boleh ada di Kabupaten/Kota tapi masih banyak ditemui. Itu kembali lagi ke Pemda,” lanjutnya.

Rencana pemerintah meningkatkan kemitraan ritel modern dengan pasar tradisional juga disambut baik oleh peritel modern. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Tutum Rahanta juga menyatakan menukung rencana kemitraan tersebut asal saling menguntungkan, “Saya kira (permendag kemitraan ritel modern dan tradisional) sangat positif, asal kemitraan ini saling menguntungkan bagi semua pihak,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×