kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akan bahas kampanye negatif Iceland Co dengan asosiasi kelapa sawit


Selasa, 17 April 2018 / 17:04 WIB
Pemerintah akan bahas kampanye negatif Iceland Co dengan asosiasi kelapa sawit
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaringan supermarket Inggris Iceland Co mengkampanyekan untuk menghentikan penggunaan minyak sawit terhadap produk yang dijualnya pada akhir 2018.

Menanggapi permasalahan ini, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Oke Nurwan mengatakan pemerintah akan membahas hal ini dengan asosiasi yang berkaitan dengan kelapa swait.

"Jaringan Supermarket Iceland Co di Inggris bukan pemerintah sehingga yang paling memungkinkan merespons adalah asosiasi. Akan kami bahas bersama asosiasi," ujar Oke kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono pun mengatakan Indonesia sudah melayangkan nota protes kepada Iceland Co. Dia bilang, nota protes ini sudah diserahkan oleh Council of Palm Oil Producer Countries (CPOPC). Menurut Joko, bila diperlukan, Indonesia bisa melakukan pertemuan untuk membahas masalah ini.

"Pemerintah Indonesia juga perlu berkomunikasi dengan pihak Iceland," terang Joko.

Menurut Joko, alasan Iceland Co melakukan larangan ini lantaran sawit dianggap dapat menyebabkan deforestasi. Padahal, Joko berpendapat bila sawit dilarang, deforestasi akan meningkat 10 kali lipat.

Saat ini pun terdapat berbagai badan sertifikasi sawit yang berfungsi untuk menunjukkan bahwa produksi sawit di Indonesia sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Joko berpendapat, sertifikat yang ada saat ini pun ada yang tergantung pada pasar seperti Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) serta International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan ada yang bersifat mandatory yakni sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Joko mengaku memang sampai saat ini ISPO belum berlaku di pasar global,namun menurutnya sertifikasi ini akan bisa digunakan.

Sementara itu, Oke berpendapat bahwa masalah kampanye oleh Iceland Co ini bukanlah masalah sertifikasi, akan tetapi diskriminasi terhadap produk-produk berbasis sawit

Menurut Oke, bila masalah ini tidak ditangani secara serius maka impresi terhadap semua produk berbahan sawit akan semakin negatif. Dia pun membeberkan, kampanye negatif ini sudah merebak. "Diawali Jaringan Supermarket Sistem U dan Casino di Prancis, bergeser ke Delhaize di Belgia dan sekarang Iceland di Inggris," beber Oke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×