kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah siapkan empat proyek kilang baru


Selasa, 21 April 2015 / 06:40 WIB
Pemerintah siapkan empat proyek kilang baru
ILUSTRASI. Harga emas


Reporter: Azis Husaini, Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal membangun empat kilang minyak baru dalam waktu 10 tahun ke depan. Semua kilang ini diserahkan ke pihak swasta.

Pada waktu yang bersamaan, pemerintah juga meminta PT Pertamina merevitalisasi empat kilang minyak miliknya. Kementerian ESDM menaksir dana untuk membangun empat kilang baru dan revitalisasi empat kilang mencapai Rp 960 triliun.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, I Gusti Ngurah Wiratmadja Puja menyatakan, karena anggaran yang dibutuhkan memang sangat besar maka perlu dukungan dari swasta. Untuk merealisasikan satu unit kilang perlu investasi antara Rp 100 triliun–Rp 120 triliun.

Sama halnya dengan proyek listrik, kebutuhan kilang baru juga sudah sangat mendesak. "Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) pada 10 tahun mendatang bisa 2,6 juta barel per hari (bph)," imbuhnya di kantor Kementerian ESDM, Senin (20/4).

Seperti diketahui, kapasitas kilang minyak Indonesia milik PT Pertamina saat ini hanya sekitar 1,1 juta barrel per hari (bph), padahal kebutuhan BBM di dalam negeri mencapai 1,5 juta bph. Walhasil Pertamina selalu impor untuk menutup kekurangan. Lantaran selalu defisit itulah membuat pemerintah ingin mengejar kekurangannya.

Pemerintah berharap dengan delapan kilang baru, dengan asumsi masing-masing akan memiliki kapasitas 300.000 bph, maka Indonesia bakal memiliki kilang berkapasitas 2,4 juta bph. Adapun realisasi pembangunan kilang bakal dibuat mirip dengan proyek listrik.

Pertamina bakal melakukan revitalisasi empat kilang dengan kapasitas minimal 1,2 juta bph. Saat ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi itu tengah mengerjakan proyek revitalisasi bernama Refining Development Masterplan Program (RDMP).

Dalam proyek itu, Pertamina menggandeng Saudi Aramco, Sinopec, dan JX Nippon. Sementara itu, Wiraatmadja menjelaskan, untuk empat kilang baru nanti bakal digarap oleh pihak swasta. "Skemanya mirip proyek listrik. Masuk program prioritas nasional dan ada aturan khususnya," imbuh dia.

Adapun untuk lokasi kilang, pemerintah belum mau membeberkannya. Sebab, masih dalam proses penyiapan pembebasan lahan. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan payung hukum agar tujuan mencapai kemandirian energi bisa terealisasi.

Yang pasti, pemerintah bersama lintas kementerian akan bergerak mewujudkannya proyek kilang ini.

Tambah produksi

Vice President Strategic Planning, Business Development, and Operation Risk Pertamina Achmad Fathoni Mahmud menyatakan, RDMP punya banyak keuntungan. Kilang Pertamina dapat memanfaatkan minyak mentah lebih murah sekaligus dengan hasil yang lebih banyak. ’"Selama ini, Pertamina banyak memakai minyak mentah jenis light sweet crude yang harganya mahal," jelasnya.

Setelah RDMP, kilang Pertamina mampu mengolah minyak jenis sour crude yang lebih murah dan Pertamina berharap bisa meningkatkan kapasitas pengolahan sampai 1,68 juta bph.

Sementara itu, Syamsu Alam Direktur Hulu PT Pertamina beberapa waktu lalu menyatakan, pihaknya juga masih berniat untuk membangun satu kilang minyak baru di Bontang, Kalimantan Timur sebesar 300.000 bph. Namun, saat ini masih terus menunggu soal kepastian lahan yang akan digunakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×