kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah targetkan lima perusahaan unicorn di tahun ini


Kamis, 22 Maret 2018 / 22:00 WIB
Pemerintah targetkan lima perusahaan unicorn di tahun ini
Menkominfo Rudiantara saat peluncuran EV Growth


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimis tahun 2019 akan ada lima unicorn di Indonesia. Hal ini diakui oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, yang memiliki kepercayaan diri bahwa Indonesia akan terus menambah jumlah unicorn.

"Indonesia baru punya empat unicorn, nah tahun 2019 kita targetkan ada lima unicorn di Indonesia," ucap Rudiantara di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta, Kamis (22/3). Keempat perusahaan dengan valuasi di atas US$ 1 miliar itu adalah Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Rudiantara lebih lanjut menjelaskan, dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) total investasi yang masuk ke Indonesia untuk perusahaan rintisan atau startup berbasis teknologi pada 2017 lalu mencapai US$ 4,5 miliar. Rudiantara mengatakan nilai yang tinggi tersebut menunjukkan kepercayaan yang besar dari para investor terhadap perusahaan rintisan berbasis teknologi di Indonesia.

Untuk bisa mengembangkan dan meningkatkan jumlah unicorn nantinya, Rudiantara menyebut bahwa Pemerintah tidak boleh menerapkan aturan yang berbelit-belit. Salah satunya yang telah dilakukan di Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait pembentukan startup yang tidak perlu meminta izin.

"Buka ruang buat anak Indonesia untuk berinovasi, jangan dilarang atau dibatasi, tetapi mereka (startup) paling tidak registrasi agar kita tahu apa yang dibutuhkan. Pemerintah itu harusnya sebagai fasilitator dan akseletator bukan hanya sebagai regulator," sebut Rudiantara lagi.

Tidak hanya itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga memiliki program 1.000 startup untuk mempertemukan investor dengan startup, begitupun sebaliknya. Senada dengan hal tersebut, Sementara, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf berharap, ke depan ada modal ventura atau sejenisnya yang mau membiayai startup ekonomi kreatif, di luar digital. "Indonesia bukan hanya sekedar market tetapi ada talenta yang siap terima fund," kata Triawan Munaf.

Perihal potensi startup yang terus bertambah, Triawan pun telah melakukan diskusi dengan beberapa fraksi di DPR mengenai RUU Kewirausahaan. "Memang ada gap antara startup offline yaitu UMKM dengan startup digital. Ini kami jembatani dan RUU ini tidak membatasi tetapi malah meningkatkan kapasitas dan kualitas," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×