kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat properti menilai kawasan TB Simatupang dan Serpong sama-sama potensial


Selasa, 13 Februari 2018 / 22:09 WIB
Pengamat properti menilai kawasan TB Simatupang dan Serpong sama-sama potensial
ILUSTRASI. Kawasan Jalan TB Simatupang


Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa pengembang akhir-akhir ini banyak yang memfokuskan pembangunan proyek apartemen di kawasan TB Simatupang - Jakarta Selatan dan Serpong - Tangerang Selatan. Menurut pengamat properti, kedua daerah tersebut memiliki segmen pasar yang berbeda, tetapi sama-sama potensial untuk dikembangkan.

Senior Director Office Services Colliers Bagus Adikusumo mengatakan, kawasan TB Simatupang dan Serpong memiliki segmentasi pasar yang berbeda. "Enggak bisa dibandingkan, TB Simatupang banyak gedung perkantoran. Serpong lebih banyak masterplan proyek residensial," ujar Bagus saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (13/2).

Kendati begitu, baik TB Simatupang maupun Serpong merupakan kawasan yang potensial untuk mengembangkan proyek-proyek pertemuan. Dia menjelaskan, kawasan Simatupang saat ini dipenuhi oleh gedung-gedung perkantoran dan perusahaan multinasional sehingga itu menjadi market yang potensial bagi pengembang yang membangun proyek apartemen di kawasan TB Simatupang.

"Sementara kantor di Alam Sutera kebanyakan merupakan kantor - kantor cabang, jadi hanya sedikit perusahaan yang berkantor di sana," lanjut Bagus. Dari sisi harga, lanjut Bagus, harga properti di TB Simatupang lebih tinggi yakni sekitar Rp 40 juta sampai Rp 47 juta per meter persegi atau dua kali lipat jika dibandingkan dengan kawasan Serpong.

Bagus menduga, secara umum tren ke depan kawasan Simatupang akan semakin ramai dipenuhi oleh gedung-gedung perkantoran karena daerah Sudirman sudah terlalu padat.

Adapun proyek apartemen yang banyak bermunculan di kawasan Serpong karena harga rumah di daerah tersebut sudah mahal. "Tetapi ketika infrastruktur publik sudah jalan, itu akan berubah lagi," kata Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×