kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengosongan lahan tahap II bandara Kulonprogo rampung


Jumat, 12 Januari 2018 / 19:52 WIB
Pengosongan lahan tahap II bandara Kulonprogo rampung
PENGOSONGAN LAHAN PEMBANGUNAN BANDARA YOGYAKARTA


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaksanaan pengosongan lahan (land clearing) tahap II oleh PT Angkasa Pura I (Persero) di area proyek bandara baru Yogyakarta sudah selesai dilaksanakan.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I, Israwadi menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan Kepolisian, TNI AD, TNI AU dan Satpol PP Kulonprogo untuk melakukan pengamanan pada saat pengosongan lahan.

“Kegiatan pengosongan lahan tahap II yang dilaksanakan oleh Angkasa Pura I Kantor Cabang Yogyakarta merupakan rumah yang sudah tidak berpenghuni dan tanaman yang sudah dikonsignasikan ke Pengadilan Negeri Wates," kata Israwadi dalam keterangan pers, Jumat (12/1).

Terkait kondisi yang terjadi awal pekan lalu (8/1), Israwadi juga menjelaskan, tim pengamanan berusaha untuk menjaga warga agar tidak memasuki area pengosongan lahan. Hal tersebut menimbulkan aksi saling dorong antara warga dengan tim pengamanan yang tidak dapat diantisipasi. Selanjutnya seorang warga jatuh di dalam kerumunan tersebut yang menyebabkan luka dan dapat berdiri kembali.

“Dalam proses pengosongan lahan, Angkasa Pura I juga memberikan kesempatan kepada warga yang memohon untuk dapat melakukan panen di pekarangannya," ujar israwadi.

Selanjutnya, untuk meminimalisir penolakan warga yang terjadi dalam pelaksanaan pengosongan lahan, Angkasa Pura I berupaya untuk melakukan komunikasi secara persuasif. "Hal tersebut telah dilaksanakan oleh AP I sejak awal perencanaan proyek bandara baru Yogyakarta, melalui sosialisasi kepada warga," jelasnya.

Israwadi menjelaskan, saat ini sebagian besar bandara yang dikelola oleh AP I tengah mengalami kondisi lack of capacity. Oleh karenanya, perlu dilakukan pengembangan serta pembangunan untuk mendukung tingginya demand pelayanan transportasi udara dengan tetap mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan. "Pengembangan dan pembangunan Bandara Internasional Baru Yogyakarta di Kuloprogo dilakukan sepenuhnya menggunakan dana internal dan obligasi," imbuh Israwadi.

Sementara, Agus Pandu Purnama, General Manager AP I cabang Bandara Adisutjipto Yogyakarta menjelaskan, sehubungan dengan hal yang terjadi pada pelaksanaan pengosongan lahan, pihaknyatelah berupaya memberikan instruksi kepada tim pengamanan untuk menjaga berjalannya pengosongan lahan secara baik. "Sejak awal kami telah berupaya untuk berkomunikasi, dengan cara melakukan sosialisasi pembangunan bandara baru Yogyakarta kepada warga, khususnya yang terdampak,” ungkap Pandu beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×