kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha sambut positif jika PLTU jadi prioritas


Rabu, 18 Oktober 2017 / 19:40 WIB
Pengusaha sambut positif jika PLTU jadi prioritas


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah memprioritaskan pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang akan dituangkan ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018 – 2027, di sambut baik pengusahan batubara yang memiliki core bussines PLTU.

Misalnya saja, PT Adaro Energy Tbk. Wakil Presiden Direktur PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro mengatakan pihaknya siap mendukung rencana pemerintah itu. Pasalnya, hal itu sejalan dengan visi Adaro Power untuk mengembangkan pembangkit khususnya PLTU.

Ia bilang, sektor ketenagalistrikan merupakan sektor strategis bagi Adaro, di samping pertambangan batubara, jasa pertambangan, dan logistik. Bahkan, sebetulnya Adaro sangat berminat mengembangkan pembangkit listrik non batubara, termasuk PLTGU dan PLT Surya.

“Tapi pada prinsipnya Adaro menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan pelanggan untuk membangun PLTU,“ ujarnya.

Setali tiga uang, PT Bukit Asam Tbk pun demikian. Sekretaris Perusahaan PTBA, Suherman bilang, pembangunan PLTU yang berbasis batubara tentu merupakan bagian strategi nasional. Pasalnya, pemanfaatan sumber daya alam batubara yang relatif cukup besar cadangannya.

“PTBA selaku salah satu badan usaha pertambangan batubara tentu turut memperoleh dampak positif atas kebijakan penerapan PLTU sebagai sumber pasokan energi yang dominan,“ terangnya ke KONTAN.

Dukungan itu berangkat dari pengalaman PTBA mengembangkan, membangun dan mengoperasikan PLTU, serta didukung kemampuan finansial yang memadai. Maka PTBA terus menambah jumlah portofolio proyek ketenagalistrikan.

Saat ini PTBA telah mengelola proyek PLTU berapasitas total sekitar 1.500 MW, dan direncanakan kapasitas meningkat menjadi sekitar 5.000 MW secara bertahap terutama di wilayah Sumatera, yang didukung strategi prioritas.

Asal tahu saja, harga gas yang masih cukup tinggi membuat proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) tidak menjadi prioritas bagi pemerintah. Maka tak heran jika RUPTL 2018 – 2017 pemerintah lebih memilih untuk mengedepankan PLTU.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng menyatakan, pembangkit yang pembangunannya memakan waktu tidak sebentar akan tetap menjadi prioritas pembangunan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×