kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha tekstil: Bisnis tekstil bisa membaik di tahun ini


Minggu, 21 Januari 2018 / 20:08 WIB
Pengusaha tekstil: Bisnis tekstil bisa membaik di tahun ini
ILUSTRASI. Pemintalan benang di Pabrik Sritex


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Benang kusut industri tekstil dan produk tekstil (TPT) diharapkan bisa terurai dalam tahun ini. Terbukti dari pandangan positif pelaku industri dalam negeri.

Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) Iwan Setiawan Lukminto menyatakan, prospek industri tekstil tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini mengingat harga komoditas seperti minyak, kapas dan lainnya mulai merangkak naik. "Saya optimistis karena melihat tren order bisa dilihat lebih naik," jelas Iwan kepada Kontan.co.id, Minggu (21/1).

Meski belum membeberkan target, Iwan menilai kinerja tahun ini bisa positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Emiten berkode saham SRIL ini pun sudah siapkan belanja modal sekitar US$ 20 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan kinerja pengoperasian perusahaan.

Di luar capex tersebut, Iwan mengaku pihaknya juga menyiapkan agenda akuisisi perusahaan. Akuisisi tersebut sesuai hasil di RUPSLB tahun lalu. Ini juga bagian dari strategi perusahan untuk penguatan pasar serta diverifikasi produk. "Ada dua perusahaan di bawah satu owner, kami harapkan selesai tahun ini," lanjutnya.

Tirta Heru Citra, Direktur PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) menjelaskan, tahun ini memang belum ada aksi korporasi baru. Namun emiten garmen ini memandang tahun ini pendapatan bisa naik. "Permintaan untuk ekspor maupun dalam negeri yang meningkat," kata Tirta.

Tirta mengaku perusahaan tetap fokus produksi pakaian dalam merek GT Man. Meski ada tahun politik, pihaknya belum mengambil order dari partai politik manapun.

Optimisme pun diungkapkan oleh Prama Yudha Amdan, Corporate Communications PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY). Menurut Prama, kondisi eksternal maupun internal dari industri ini masih baik. "Dari eksternal harga komoditas di China naik sehingga harga produk mereka juga jadi meningkat. Sisi internal kondisi permintaan industri garmen meningkat biasa di tahun politik," jelas Prama.

Sayang target pendapatan belum dibeberkan. Yang jelas margin pendapatan emiten berkode saham POLY ini diprediksi membaik. "Industri bisa makin baik bila pemerintah bisa memanfaatkan momentum ini dengan mengeluarkan paket kebijakan yang menguntungkan industri TPT," kata Prama.

Selain itu diharapkan masalah energi yang membelenggu industri bisa dituntaskan, selain pengetatan impor ilegal yang juga masuk.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia API, Ernovian G Ismy melihat, industri tekstil tahun lalu ekspornya bisa tumbuh 3%-5%. "Tahun ini ekspor tekstil bisa meningkat lagi dengan catatan permasalahan di internal bisa selesai," kata Ernovian beberapa saat lalu.

Masalah pertama, tingkat produktivitas tenaga kerja juga harus ditingkatkan dan tidak ada kendala masalah upah gaji. Kedua, dari segi pendukung energi baik biaya listrik dan harga gas yang tinggi dibanding negara lain. Ketiga, dari sektor impor bahan baku seperti kapas harusnya dipermudah.

Sedangkan impor barang jadi seperti garmen dan juga kain jadi harusnya yang diperketat. "Dari segi kerja sama antar negara harus diperkuat," jelas Ernovian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×