kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan proyek CitraLand Losari sudah Rp 500 M


Rabu, 01 November 2017 / 20:16 WIB
Penjualan proyek CitraLand Losari sudah Rp 500 M


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ciputra Group akan terus melakukan ekspansi bisnis. Di wilayah timur Indonesia, perusahaan ini sedang mengembangkan CitraLand City Losari, Makassar.

Ini merupakan proyek reklamasi Kawasan Center Point Indonesia (CPI). Pengerukan CPI tersebut telah dimulai beberapa bulan lalu dan ditargetkan akan selesai pada Desember 2017 mendatang.

Meski baru dalam proses pengerukan, Ciputra telah memasarkan proyek reklamasi tersebut sejak tahun 2015 lalu lewat peluncuran dua kluster tanah kavling dan satu kluster perumahan.

Nanik J Santoso, Direktur Ciputra Group mengatakan, hingga saat ini, perusahaan telah mengantongi marketing sales Rp 500 miliar dari proyek Citraland City Losari. Ciputra menargetkan bisa meraup pra penjualan Rp 700 miliar sampai akhir tahun 2017.

"Kami sudah luncurkan satu kluster kavling tahun 2015, satu kluster lagi tahun 2016 dan pada Agustus 2017 kami luncurkan kluster perumahan sebanyak 90 unit. Serta ada beberapa lahan komersial," kata Naniek pada KONTAN, Selasa (31/10).

Proyek yang sudah diluncurkan Ciputra di Citraland City Losari cukup diminati pasar. Kavling yang sudah ditawarkan sudah terjual 85%, sedangkan kluster perumahaan bertajuk Tresure Island yang dijual dengan harga Rp 3 miliar - Rp 7 miliar sudah terjual sebanyak 60 unit.

Sampai akhir tahun, Ciputra hanya akan fokus memasarkan kluster yang diluncurkan tersebut dan lahan komersial. Kluster Tresure Island baru dirilis separuh, sementara 90 unit lagi masih ditahan yang rencananya akan diluncurkan akhir tahun ini.

Naniek menjelaskan, saat pertama kali diluncurkan, Ciputra menjual lahan di Citraland City Losari sekitar Rp 13 juta per meter persegi (m2). Sementara saat ini harganya sudah naik menjadi Rp 15 juta-Rp 16 juta per m2 setelah pengerukan dimulai.

"Dulu masih murah karena yang kita jual masih air. Konsumen yang beli hanya bermodalkan kepercayaan. Sekarang reklamasi sudah mulai kelihatan dan sebulan lagi pengerukan akan selesai. Ini tinggal mengeruk 1,5 juta m2 lagi, " jelas Naniek.

Lahan komersial yang dijual Ciputra dalam jumlah yang cukup luas. Satu kavling bisa mencapai sudah 3200 m2 hingga 8.000 m2. Naniek bilang, sudah ada 20 kavling konersial yang sudah terjual hingga saat ini.

Proyek reklamasi CPI ini akan dibangun dengan master plan berbentuk Garuda Raksasa. Ciputra Group menunjuk DP Architects sebagai arsitek sekaligus pembuat rancangan induk CitraLand City Losari.

CPI ini berdiri di atas lahan reklamasi 157,23 hetare (ha). Seluas 50 ha di antaranya akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi (pemprov) Sulawesi Selatan. Selebihanya 107,23 ha itulah yabg akan dikembangkan menjadi Citraland City Losari sendiri merupakan usaha patungan antara Ciputra Group dan PT Yasmin Bumi Asri.

Untuk membangun lahan reklamasi, Ciputra Group menggandeng Boskalis International dengan nilai kontrak keseluruhan Rp 3,5 triliun. "Itu investasinya untuk pengerukan dan infrastruktur dasar, " kata Naniek.

Menurut Naniek, investasi reklamasi di Makassar lebih murah dibandingkan proyek reklamasi di Jakarta karena kondisi air di pantai Makassar lebih baik. Penurunan muka tanah atau Land Subsidence di Jakarta mencapai 7% per tahun sehingga dalam 50 tahun bisa mengakibatkan penurunan tanah 3,5 meter.

"Dengan penurunan itu maka reklamasi di Jakarta harus diuruk lebih tinggi 3,5 meter. Sedangkan di Makassar land Subsidence hanya 25 cm dalam 50 tahun," kata Naniek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×