kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,53   1,89   0.20%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan rumah second di 2017 meningkat


Senin, 11 Desember 2017 / 21:58 WIB
Penjualan rumah second di 2017 meningkat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan pasar rumah second sepanjang tahun 2017 mengalami pertumbuhan. Kenaikan tersebut ditengarai disebabkan faktor minimnya peluncuran proyek-proyek baru dan ketatnya likuiditas para investor sehingga memaksa melakukan penjualan aset.

Hartono Sarwono, Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) mengatakan, memang tidak ada data riil penjualan rumah second yang dicatat asosiasi. Namun berdasarkan laporan dari anggota asosiasi, penjualan properti residensial second di 2017 diperkirakan tumbuh 20% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sedangkan penyerapan rumah second dari investor ke pihak kedua atau end user mencapai sekitar 60%-70% tahun ini. Penyerapan paling tinggi terjadi di segmen landed house atau rumah tapak.

"Penyebabnya adalah sebelum tahun 2016 pasokan produk primer cukup besar dan sebagian besar di serap oleh investor. Lalu saat pasar mulai lesu, pembangunan relatif sedikit sehingga pasar sekunder yang kemudian bergerak," kata Hartono pada Kontan.co.id, Senin (11/12).

Menurut Hartono, penjualan rumah second yang paling tinggi terjadi di wilayah Jakarta terutama di Kelapa Gading, Bekasi, dan Cikarang. Sementara di luar Jabodetabek yang paling laris berada di Bandung dan Surabaya.

Sementara dari sisi harga, produk rumah second yang paling laris berada di harga Rp 500 juta ke bawah untuk apartemen atau hunian vertikal dan Rp 1 miliar ke bawah untuk landed house. "Tetapi harga di atas Rp 1 miliar juga banyak yang laku di wilayah yang premium seperti Thamrin dan Pondok Indah," kata Hartono.

Erwin Karya, Associate Director Ray White Projects & Commercial mengatakan dari data Ray White, penjualan rumah second paling banyak di proyek premium yang pasokannya sudah sedikit seperti di Kebayoran Baru dan Menteng. "Banyak investor melakukan penjualan dengan harga lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya karena memang membutuhkan uang," kata Erwin.

Hartono memperkirakan, industri properti tahun depan akan didominasi oleh pasar primer karena banyak pengembang akan mengeluarkan produk-produk baru. Sementara pasar sekunder akan sedikit tertahan setelah banyak melakukan penjualan dengan harga cenderung turun tahun ini. 

Secara umum, Hartono melihat bisnis properti tahun depan akan mengalami pertumbuhan di atas 20% terutama didorong oleh end user karena kebutuhan akan hunian masih masih cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×