kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Percepat proyek seismik, Elnusa yakin pendapatan di kuartal II-2018 akan meningkat


Senin, 14 Mei 2018 / 22:27 WIB
Percepat proyek seismik, Elnusa yakin pendapatan di kuartal II-2018 akan meningkat
ILUSTRASI. Kapal seismik ELNUSA


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk memproyeksikan pendapatan perusahaan kuartal II-2018 akan mengalami peningkatan yang signifikan. Pasalnya, proyek di Papua Barat yang merupakan proyek seismik darat sudah rampung pada April 2018. Dalam targetnya, proyek yang mulai digarap pada 2017 ini baru selesai pada Juni tahun depan.

“Kami proyeksikan pendapatan kuartal II lebih menggembirakan. Kami mempercepat proyek yang di Papua, setahun lebih cepat dari pada target,” ujar Head of Corporate Communications Enulsa, Wahyu Irfan seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang di adakan di Graha Elnusa, Senin (14/5).

Wahyu menambahkan, pada tahun 2017 proyek yang digarap di Papua itu baru terlaksana 60%. Dengan dipercepat rampunya proyek itu, akan menambah pendapatan perusahaan tersebut. “Untuk proyek di Papua itu bisa menyumbang pendapatan sebesar 20%-30% tahun ini,” tuturnya.

Selain berhasil merampungkan proyek di Papua, saat ini Elnusa juga tengah fokus percepatan kinerja operasional migas, mengoptimalkan jasa berbasis nonaset, serta kinerja jasa distribusi yang tersebar di beberapa daerah seIndonesia. “Untuk nilai proyeknya kami tidak bisa menyebutkan satu per satu yah,” katanya.

Selain karena beberapa proyek yang sudah rampung, Elnusa saat ini juga sudah mengambil alih blok Mahakam dari PT Pertamina. Pembicaraan peralihan blok Mahakam, dengan PT Pertamina pada akhir 2017, dan Elnusa sudah memulai mengelola blok Mahakam ini. “Pastinya kami sangat tertarik untuk mengelola blok Mahakam,” jelasnya.

Untuk tahun ini, Elnusa menyiapkan belanja modal sebesar Rp 600 miliar. Dari jumlah tersebut, Wahyu menyatakan sampai saat ini sudah terealisasi Rp 250 miliar. Dana ini banyak digunakan untuk investasi alat.

“Pada dasarnya kami tengah memperkuat sisi seismik juga, jadi kami investasi cukup banyak untuk investasi alat, yang besar di situ,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×