kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan produsen kopi semakin ketat


Rabu, 06 September 2017 / 21:57 WIB
Persaingan produsen kopi semakin ketat


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Boncafe International Pte Ltd, salah satu bagian dari Massimo Zanetti Beverage Group, baru saja mengakuisisi 67% saham PT Caswells Indonesia, salah satu produsen kopi specialty di Indonesia.

Dalam keterangan tertulis Boncafe Internasional, dengan adanya akuisisi ini diharakan dapat memberi peluang pada peluang penjualan silang produk Boncafe dan grup perusahaan mereka seperti Boncafe, Segafredo Zanetti dan La san Marco di Indonesia, serta pemanfaatan sumber daya internal dalam meningkatkan nama merek dan efisiensi operasional.

Rencananya, dalam dua bulan ke depan, mereka akan mengubah nama resmi PT Caswells menjadi PT Bon Cafe Indonesia.

Menanggapi akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan asal Italia ini, Moelyono Soesilo, Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) sekaligus Export Manager di PT Taman Delta Indonesia beranggapan gencarnya akuisisi perusahaan lokal oleh perusahaan asing akan menimbulkan persaingan di antara para produsen kopi, khususnya produsen kopi lokal dan asing.

"Pengaruhnya pasti ada, karena persaingannya akan semakin meningkat di antara perusahaan asing dengan Indonesia. Jadi, kita harus berusaha dengan keras," jelas Moelyono kepada KONTAN, Jakarta, Rabu (6/9).

Moelyono pun mengkhawatirkan, posisi produsen kopi Indonesia semakin terjepit. Apalagi, menurutnya dalam waktu dekat masih akan ada produsen kopi asal Jepang yang akan mengakuisisi perusahaan produsen kopi di Indonesia.

Menurut Moelyono, dengan terus meningkatnya perusahaan asing di Indonesia, akan mengakibatkan kopi Indonesia tidak berkembang. "Semakin lama posisi kita semakin terjepit Kemungkinan dengan produksi Indonesia yang tidak meningkat, Indonesia akan diisi oleh kopi-kopi asing," tambah Moelyono.

Meski begitu, Moelyono mengakui Caswells Indonesia masih memproduksi kopi dengan jumlah yang tidak terlalu besar dibandingkan produsen kopi lainnya. Menurutnya kopi yang diproduksi setiap tahunnya hanya berkisar puluhan hingga ratusan ton.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Pranoto Soenarto, Wakil Ketua AEKI. Menurutnya, jumlah produksi yang kecil tersebut tidak akan terlalu mengganggu keberlangsungan pengusaha kopi lain. Pasalnya, masih ada perusahaan lokal Kapal Api dan Kopi Aroma Bandung yang lebih dikenal di Indonesia dan memiliki jumlah produksi yang lebih besar.

"Caswells itu produksinya masih kecil, kan dia hanya melayani kafe dan hotel. Bahkan kafenya hanya di Jakarta dan Bali. Kebanyakan yang ke sana memang orang asing, sementara di Indonesia kita memiliki kebanggaan seperti Kopi Aroma Bandung. Jadi akuisisi terhadap Caswells itu bukan masalah besar lah," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×