kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina pasok LNG ke Bangladesh dan Pakistan 10 tahun


Selasa, 16 Januari 2018 / 19:50 WIB
Pertamina pasok LNG ke Bangladesh dan Pakistan 10 tahun
ILUSTRASI. PASOKAN PERDANA LNG BLOK MAHAKAM ke FSRU Nusantara Regas


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan pasok Liquefied Naturan Gas (LNG) untuk dua negara di kawasan Asia Selatan yakni Bangladesh dan Pakistan. Ekspor LNG ini akan dilakukan oleh PT Pertamina (Persero).

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menyatakan, LNG akan dipasok oleh Pertamina dan disalurkan kepada dua perusahaan yang masing-masing merupakan badan usaha milik Bangladesh dan Pakistan.

Untuk Bangladesh kerja sama akan diwakili oleh Petrobangla, sementara Pakistan LNG Limited menjadi perusahaan yang akan menjalin kerja sama dengan Pertamina.

"LNG disalurkan dari Pertamina ke Pakistan dan ke Bangladesh, itu masing-masing berkapasitas 1 Million Ton Per Annum (MTPA) - 1MTPA," kata di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta (16/1).

Dia menjelaskan kesepakatan kerja sama dengan kedua negara merupakan kelanjutan dari penjajakan kerja sama yang telah dilakukan oleh pemerintah. Dengan Bangladesh misalnya, penjajakan telah dilakukan sejak tahun lalu saat adanya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama pada September 2017, sementara dengan Pakistan penjajakan sudah dilakukan sebelumnya.

Rencananya, kerja sama sektor migas ini akan berlangsung selama 10 tahun dengan total nilai perdagangan mencapai US$ 12 miliar. "Sepuluh tahun dua-duanya, nilai trading-nya masing-masing up to US$ 6 miliar itu data yang saya terima," katanya.

Kepastian kerja sama lanjut Arcandra akan dibahas saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke empat negara di kawasan Asia Selatan yakni India, Sri Lanka, Bangladesh dan Pakistan.

Pemerintah Indonesia dan Pertamina sendiri berharap dalam kunjungan tersebut sudah bisa dipastikan kelanjutan dari kerja sama.

"Belum kontrak, kelanjutan MoU. Kalau bisa sih katanya Sales Purchase Agreement (SPA) tapi itu menurut informasi Pertamina, yang jelas salah satu agenda ESDM itu bahas itu kerja sama," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×