kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina Pede bersaing dengan Shell dan Total di pasar Oktan 90


Selasa, 20 Februari 2018 / 21:05 WIB
Pertamina Pede bersaing dengan Shell dan Total di pasar Oktan 90
ILUSTRASI. BBM Pertalite


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ceruk pasar BBM dengan oktan 90 sepertinya cukup menarik bagi para pelaku bisnis hilir minyak. Buktinya pelaku usaha yang bergerak dalam penjualan BBM satu per satu mulai meluncurkan BBM beroktan 90.

Munculnya BBM beroktan 90 diawali oleh PT Pertamina dua tahun lalu dengan meluncurkan produk Pertalite. Diikuti kemudian oleh Total Oil yang turut menjual BBM beroktan 90 dengan nama produk Performace 90 pada awal tahun 2018.

Tidak mau ketinggalan dengan Pertamina dan Total Oil, Shell juga ikut meluncurkan produk sejenis bertajuk Shell Regular pada pekan ini. Biarpun pesaing mulai meluncurkan produk yang sama, namun Pertamina sebagai pemain utama di bisnis distribusi BBM di Indonesia masih cukup percaya diri mampu menguasai pasar BBM beroktan 90.

Sekretaris Pertamina Retail, Ivan Asmara bilang salah satu faktor keunggulan Pertamina saat ini adalah jumlah SPBU yang cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Pertamina Retail saja saat ini tercatat memiliki 150 SPBU.

Sementara jika ditotal seluruh SPBU Pertamina saat ini sudah mencapai 6.000 SPBU. Maka tidak heran jika Pertalite saat ini pun sudah mulai tersebar beberapa kota di Sumatera, Bali, Kalimantan hingga Sulawesi.

Sedangkan SPBU Shell dan Total jumlahnya terbatas dan tersebar di wilayah tertentu saja di Indonesia. "Secara keseluruhan outlet kami 6.000, Shell 50-an. Kalaupun mereka jual untuk ini, jangakuan Pertamina masih lebih luas," ujar Ivan ke KONTAN pada Selasa (20/2).

Selain itu, harga jual Pertalite pun masih lebih rendah dibandingkan Performance 90 dan Shell Regular. Pertalite saat ini dijual di harga Rp 7.500 untuk wilayah DKI Jakarta.

Maka tidak heran jika penjualan Pertalite saat ini cukup moncer. Ivan mengklaim sejak diluncurkan dua tahun lalu, penjualan BBM khusus seperti Pertalite dan Pertamax Series di Pertamina Retail saja tercatat bisa mencapai 60% jika dibandingkan dengan penjualan BBM penugasan seperti Premium dan Solar. Padahal sebelumnya, penjualan BBM khusus Pertamina ini tidak pernah menembus 50% dari sleuruh penjualan BBM Pertamina.

"Bahkan sekarang di SPBU Pertamina Riteal Coco itu sudah hampir 70% dari BBK Pertamax Turbo Pertamax dan Pertalite. Dibandingkan sebelum kami luncurkan, biasanya di bawah 50%, sekarang sudah hampir 70%," imbuhnya.

Selain itu, Ivan juga bilang produk Pertalite saat ini sudah bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Terbukti hingga saat ini belum ada masyarakat yang mengajukan komplain kepada Pertamina.

"Jaminan kualitas kami sudah terbukti, masyarakat sudah pakai dua tahun alhamdullilah tidak ada komplain dari segi kuantitas dan kualitas. Sebaran kami sudah sampai beberapa daerah tingkat kabupaten makanya kami jaga terus pasokannya," kata Ivan.

Sementara itu, Total Oil menjual Performance 90 lebih mahal dari Pertalite, yaitu sebesar Rp 8.300 per liter. Selain itu, Performance 90 juga hanya bisa ditemui di SPBU Total yang berada di Bumi Serpong Damai, Bekasi, MT Haryono, Raya Pasar Minggu dan Cideng. Pada bulan Maret mendatang produk ini akan tersedia di seluruh SPBU Total.

Biarpun begitu, Total Oil cukup percaya diri bersaing di segmen BBM beroktan 90. Franck Giraud, Managing Director PT Total Oil Indonesia mengklaim Performance 90 memiliki kelebihan bahan bakar berkualitas yang mampu menjaga kebersihan mesin. Performance 90 juga diklaim dibekali dengan aditif khusus untuk menciptakan pengalaman berkendara yang optimal.

"Semua BBM Total pada prinsipnya memberi keuntungan yang kami sebut 3 in 1 effects, artinya pelanggan bisa menikmati tiga keuntungan sekaligus yaitu perlindungan, performa, dan penghematan," imbuh pada Jumat (2/2) lalu.

Shell yang meluncurkan produk Shell Regular dengan harga Rp 8.400 per liter juga tidak gentar bersaing dengan Pertamina. Shell Indonesia akan menjual Shell Regular di 11 SPBU di wilayah Jakarta Timur, Tangerang dan Bekasi. Lokasi SPBU yang tersebar di tiga wilayah tersebut adalah Shell Ahmad Yani (Bekasi), Shell Noer Ali (Bekasi), Shell Jatibening (Bekasi), Shell Grand Wisata (Bekasi), Shell Cut Meutia (Bekasi), Shell Cikokol (Tangerang), Shell Otista (Tangerang), Shell Pondok Cabe (Tangerang), Shell Pemuda-1 (Jakarta Timur), Shell Pemuda-2 (Jakarta Timur) dan Shell Cipinang (Jakarta Timur).

Shell Indonesia mengklaim Shell Regular yang diformulasikan dengan Teknologi Dynaflex dengan harga yang lebih terjangkau, bisa membuat lebih banyak lagi masyarakat menikmati keunggulan bahan bakar berkualitas dunia seperti menjaga mesin tetap bersih dan terlindungi sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam perjalanan.

"Kehadiran Shell Regular ini merupakan upaya Shell untuk terus memberikan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada lebih banyak pelanggan, membantu meningkatkan efisiensi perjalanan dan membuat pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan," ujar Wahyu Indrawanto, Direktur Retail PT Shell Indonesia kepada KONTAN dalam rilisnya, Selasa (20/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×