kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertumbuhan investasi di industri elektronik pacu daya saing manufaktur


Kamis, 14 Juni 2018 / 11:10 WIB
Pertumbuhan investasi di industri elektronik pacu daya saing manufaktur
ILUSTRASI.


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri elektronika dalam negeri dapat terus berkembang melalui peningkatan investasi. Kementerian Perindustrian meyakini hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan mampu memacu daya saing sektor manufakur nasional.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto mengatakan, industri elektronika merupakan salah satu sektor yang diprioritaskan pengembangannya supaya bisa lebih kompetitif di kancah domestik maupun internasional.

Harjanto mengungkapkan, seiring pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif, penanaman modal di sektor industri elektronika dan komponen di Tanah Air menunjukkan tren yang positif pada tiga tahun terakhir. “Kinerja gemilang ini membawa multiplier effect bagi perekonomian nasional, seperti peningkatan terhadap penyerapan tenaga kerja,” jelasnya dalam keterangan pers, Kamis (14/6).

Kemperin mencatat, investasi industri elektronika mencapai Rp 8,34 triliun pada tahun 2017, terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 7,65 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sekitar Rp 690 miliar. Pencapaian investasi tahun lalu meningkat dibandingkan tahun 2016 yang tercatat Rp 5,97 triliun dan tahun 2015 sebesar Rp 3,51 triliun.

“Perkembangan investasi itu di antaranya ada yang dari industri televisi, peralatan perekam, consumer electronics, dan peralatan fotografi. Selain itu, terdapat juga industri komponen, antara lain sektor manufaktur untuk baterai dan aki, peralatan lighting elektrik, peralatan elektrotermal rumah tangga, serta domestic appliances,” papar Hajanto.

Dengan maraknya investor industri elektronika yang masuk di Indonesia, lanjut Harjanto, jumlah populasi sektor ini menjadi tumbuh yang diproyeksi mencapai 67 unit usaha tahun 2017 atau naik dibanding tahun sebelumnya sebanyak 57 unit usaha. Kemperin menargetkan, tahun ini bisa lebih dari 72 unit usaha.

“Sementara, total penyerapan tenaga kerja di industri elektronika pada tahun 2017 sebanyak 202.000 orang, naik dibanding tahun 2016 yang mencapai 185.000 orang dan tahun 2015 sekitar 164.000 orang,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×