Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) tak hanya mencetak Rupiah saja, tetapi juga mata uang dari sejumlah negara seperti Malaysia, Thailand, Argentina, Sri Lanka dan Bangladesh.
Nah, tahun ini, Peruri mendapat kontrak dari Nepal (Rupee/Rs) senilai US$ 11,4 juta untuk mencetak uang Nepal dalam berbagai pecahan mata uang, mulai dari Rs 20, Rs 50, Rs 500 dan Rs 1.000.
Presiden Direktur Peruri, Junino Jahja menyebut, pecahan mata uang Rs 20 memiliki nilai kontrak US$ 2,9 juta; pecahan Rs 50 sebesar US$ 3,9 juta, pecahan Rs 500 dan Rs 1.000 masing-masing memiliki nilai kontrak adalah US$ 2 juta dan US$ 2,7 juta. "Kapasitas kami untuk mencetak uang untuk kebutuhan proyek tersebut masih mencukupi," kata Junino.
Peruri mengincar kontrak untuk mencetak uang dari beberapa negara di dunia seperti Asia Selatan, Asia Barat, Afrika Timur dan negara-negara Amerika Latin.
Tahun 2010 ini Peruri menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 577 miliar; lebih besar dari tahun lalu yang hanya Rp 381 miliar. Anggaran itu digunakan untuk membeli perlatan dan mesin-mesin baru yang berkaitan dengan kegiatan mencetak uang.
Saat ini, Peruri memiliki 20 mesin pencetak uang di wilayah Karawang, Jawa Barat dan Surabaya, Jawa Timur. "Tahun ini kita menargetkan pendapatan pada tahun ini sebesar Rp 2,1 miliar lebih tinggi ketimbang tahun lalu sebesar Rp 1,9 miliar," terang Junino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
