Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. China berbondong-bondong merelokasi pabriknya ke Indonesia. Kini, giliran perusahaan baja pelat merah asal Negeri Panda, Guo Feng Iron Steel Co.Ltd. akan mengusung pabriknya ke Indonesia dengan kapasitas 3 juta ton per tahun. Jika benar-benar merelokasi pabriknya ke Indonesia, Guo Feng akan menggandeng PT Gunung Garuda untuk menjadi mitranya.
Presiden Komisaris PT Gunung Garuda Jamaludin mengatakan nantinya di Indonesia pabrik Guo Feng ini akan memproduksi slap. "Produk hilirnya akan dibuat oleh PT Gunung Garuda, agar lebih efisien," kata Jamaludin, awal pekan ini. Kemungkinan lokasi pabrik yang akan dipilih untuk memindahkan pabrik Guo Feng dari China ini adalah di Bojanegara, Banten dan di Kalimantan Selatan. Alasannya, kedua tempat ini paling cocok untuk industri baja.
Meski belum menentukan nilai investasi relokasi pabrik baja Guo Feng ini, tapi Jamaludin memperkirakan untuk memindahkan pabrik baja berkapasitas 3 juta ton per tahun setidaknya dibutuhkan dana sekitar US$ miliar dolar. Jamaludin menambahkan pabrik baja Guo Feng yang akan direlokasi ke Indonesia menggunakan teknologi blast furnace.
Selain menjajaki investasi di Indonesia, Guo Feng juga tengah menjajaki beberapa negara lain untuk merelokasi pabriknya. Beberapa negara yang dijajaki antara lain Iran dan Afrika Selatan. Hanya saja, Jamaludin bilang Guo Feng lebih memilih Indonesia untuk merelokasi pabriknya karena di Indonesia memiliki bahan baku bijih besi yang cukup besar.
"Jarak Indonesia dan China juga lebih dekat dibanding dengan jarak China dengan Iran atau Afrika Selatan," ungkap Jamaludin.
Di China, Guo Feng Iron Steel adalah pabrik baja yang memproduksi baja canai panas (Hot rolled Coil/HRC) dan Wire rod & bar dengan teknologi blast furnace. Kapasitas produksi pabrik Guo Feng sebesar 10 juta ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
