Pinsar: Harga ayam dan telur ras mulai menurun

Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia mengatakan harga ayam broiler dan telur di tingkat peternak saat ini sudah mulai menurun atau sesuai dengan harga referensi yang ditetapkan pemerintah. Saat ini harga ayam ras dan telur berkisar Rp 18.000-Rp19.000 per kg.

Menurut Ketua Pinsar Singgih Januratmoko, menurunnya harga di tingkat peternak ini pun dipicu oleh semakin membaiknya kondisi cuaca. "Dulu produksi menurun karena cuaca kurang baik sehingga pertumbuhan terganggu. Sekarang sudah normal kembali," kata Singgih kepada KONTAN, Rabu (24/1).

Sebelumnya, harga ayam broiler di tingkat peternak sempat melonjak. Harga ayam broiler di tingkat peternak di beberapa sempat mencapai Rp 20.000-22.000 per kg, sementara harga telur bisa mencapai Rp 21.000-23.000 per kg.

Menurut Singgih, peningkatan harga tersebut lantaran kondisi cuaca yang ekstrem. Meskipun harga telur dan ayam broiler di tingkat peternak meningkat, namun peternak tidak mendapatkan untung yang besar lantaran produksi yang berkurang.

Kenaikan harga tersebut pun turut mendorong naiknya harga daging ayam ras dan telur ayam ras di tingkat konsumen. Beberapa waktu sebelumnya, harga telur di tingkat konsumen bisa mencapai Rp 26.000-Rp27.000 per kg, sementara harga ayam broiler bisa mencapai Rp 36.000 per ekor.

Peningkatan harga ini pun sudah terjadi sejak menjelang natal 2017. Meski harga telur dan ayam ras di tingkat peternak mulai stabil, namun sampai saat ini harga daging ayam dan telur di tingkat konsumen masih tinggi.

Berdasarkan riset KONTAN, harga daging ayam bisa mencapai Rp 35.000 per ekor, sementara harga telur sekitar Rp 23.000-Rp 25.000 per kg.

Saat ini, untuk mengatasi fluktuasi harga daging ayam dan telur, pemerintah pun tengah mengajukan harga referensi batas atas dan bawah untuk kedua komoditas ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News