kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PJB dan Masdar siapkan US$ 300 juta bangun PLTS


Selasa, 28 November 2017 / 17:43 WIB
PJB dan Masdar siapkan US$ 300 juta bangun PLTS


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PLN (Persero) melalui anak usaha PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menyepakati perjanjian kerja sama dengan Masdar, anak perusahaan Mubadala asal Uni Emirat Arab yang fokus bergerak di sektor Energi Baru Terbarukan. Kerja sama ini untuk pembangunan Floating Photovoltaic Solar Power Plant atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung dengan kapasitas 200 MW di waduk Cirata milik PT PJB.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, pembangunan PLTS terapung pertama di Indonesia ini diperkirakan akan menelan dana sebesar US$ 300 juta.

"Investasi total sampai akhir sekitar US$ 300 juta," kata Arcandra seusai menyaksikan penandatanganan kerja sama di kantor Kementerian ESDM, Selasa (28/11).

Dengan nilai investasi yang besar itu Arcandra berharap pembangunan PLTS terapung ini bisa memanfaatkan konten-konten lokal. Apalagi konten lokal juga bisa menurunkan beban biaya pembangunan sehingga ujungnya terdampak adalah harga listrik.

PT PJB bersama Masdar nantinya akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture (JV). Kepemilikan saham dominan dikempit PT PJB dengan pembagian saham masing-masing PJB 51% dan Masdar sisanya 49%.

Sementara untuk pendanaan proyek ini akan melalui skema project financing sebesar 30% dan sisanya akan dipenuhi melalui pendanaan perusahaan.

Salah satu persoalan yang harus bisa dipecahkan dengan adanya project development ini adalah masalah penetapan harga yang kerap kali menjadi ganjalan dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan di Tanah Air.

Untuk itu dengan adanya perjanjian ini maka kedua pihak bisa segera membahas persoalan teknis lainnya yang berkaitan langsung dengan keputusan penetapan harga. Feasibility dan Grid interkoneksi studi telah selesai di akhir September 2017 dan telah diserahkan kepada PT PLN (Persero).

Untuk tahap I sebesar 50 MW, direncanakan akan beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada kuartal kedua tahun 2019. Sementara untuk tahap 2 hingga 4 sebesar 150 MW direncanakan COD pada kuartal pertama tahun 2020.

Iwan Agung Firstantara Direktur Utama PT PJB mengungkapkan pembangunan PLTS terapung akan menggunakan lahan milik PJB seluas 225 hektare (ha). Setelah pembahasan teknis diselesaikan PJB berharap penandatanganan Power Purchase Agreement (PPA) atau perjanjian jual beli listrik bisa dilakukan di bulan Desember. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×