kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,01   -18,50   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PLN siap bangun 50 FSRU besar dan mini


Minggu, 24 September 2017 / 23:13 WIB
PLN siap bangun 50 FSRU besar dan mini


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PT PLN (Persero) tengah bersiap untuk membangun infrastruktur gas, salah satunya membangun floating storage regasification unit (FSRU) yang akan digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gas. Rencananya BUMN ini akan membangun sebanyak 50 FSRU baik berukuran besar dan mini.

Jumlah FSRU tersebut bertambah dari rencana awal PLN. Sebelumnya PLN hanya berencana untuk membangun tiga unit FSRU yang akan dibangun di kawasan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Muara Tawar Jakarta, dan Gorontalo Sulawesi Selatan.

Direktur Pengadaan Strategis 2, Supangkat Iwan Santoso mengatakan rencana pembangunan 50 FSRU tersebut sudah disesuaikan dengan pembangkit-pembangkit yang tersebar di Indonesia tengah dan Indonesia timur. Seperti proyek FSRU Belawan yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik Sumut 3.

"Nanti yang Bangka Belitung, Pontianak, nanti banyak sih. Ada mungkin sekitar 50-an lokasi, kecil-kecil, mini LNG, FSRU-nya kecil," jelas Iwan pada Jumat (22/9) lalu.

Pembangunan FSRU juga nantinya akan disesuaikan dengan floating storage LNG atau hub yang akan dibangun juga oleh PLN. Pasalnya tidak semua FSRU nanti bisa langsung memproses LNG.

Khusus untuk FSRU mini, pasokan gas akan didapat dari mini LNG yang diambil dari storage LNG atau hub. "Nanti dibawa ke hub baru disebar ke kapal kecil untuk ngisi-ngisi gitu. Nanti ada tiap kluster ada satu hub. Contoh (FSRU) Bangka Belitung hubnya di Pontianak," kata Iwan.

Pasokan gasnya sendiri akan didapat dari pasokan LNG Train 3 dan Bontang. Jika pasokan LNG tersebut masih kurang untuk memenuhi bauran energi gas sebesar 25% pada 2025, maka Iwan bilang PLN akan menambah kontrak LNG dari Train 3 atau Donggi Senoro.

"Dilihat dari bauran, masih butuh kan kita 25% bauran. Bisa dari Bontang atau Donggi Senoro,"ungkap Iwan.

Lebih lanjut Iwan bilang PLN tidak akan membangun 50 FSRU tersebut secara mandiri. Namun akan menggandeng pihak lain. "Kami pasti kerjasama, jangan disebut PLN sendiri," tegasnya.

Salah satu contohnya adalah proyek FSRU Gorontalo yang saat ini sudah masuk dalam proses tender. Tender FSRU ini akan terpisah dengan tender pembangkit listrik yang akan dibangun di kawasan tersebut.

FSRU Gorontalo sendiri dirancang berkapasitas 20 BBTUD. FSRU ini rencananya akan digunakan untuk pembangkit listrik berkapasitas di bawah 100 MW.

Sejauh ini sudah ada empat perusahaan asing yang mengikuti tender. Keempat perusahaan tersebut pun sudah memasukkan penawarannya kepada PLN.

Selain Gorontalo, PLN juga akan melakukan tender untuk FSRU Belawan. Bedanya, tender untuk FSRU Belawan akan dilakukan terintegrasi dengan pembangkit listrik.

Ada juga proses tender proyek FSRU Indonesia tengah. Saat ini sudah memasuki proses penawaran. "Pengumumannya satu setengah bulan dari sekarang," ujar Iwan.

Untuk dana investasi membangun FSRU besar, Iwan bilang dibutuhkan dana sekitar US$ 210 juta. Sementara untuk membangun FSRU mini dibutuhkan dana sekitar US$ 50 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×