kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Premier Oil kembangkan proyek BIGP di Laut Natuna


Kamis, 12 Oktober 2017 / 20:05 WIB
Premier Oil kembangkan proyek BIGP di Laut Natuna


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia yang masih rendah ternyata tidak menyurutkan minat Premier Oil untuk melanjutkan proyek di Laut Natuna. Sementara perusahaan migas asing lainnya justru memilih keluar dari beberapa proyek di Laut Natuna.

Pada kuartal IV-2017 ini, Premier Oil Natuna Sea BV yang merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memulai pengembangan tiga lapangan gas yaitu Lapangan Bison, Iguana, dan Gajah Puteri (BIGP) di Laut Natuna, Kepulauan Anambas. Proyek ini merupakan kelanjutan dari pengembangan gas di Wilayah Kerja Natuna Sea Block “A”.

Mulainya proyek pengembangan ini ditandai dengan ditandatanganinya kontrak jasa pembangunan Engineering Procurement Construction and Installation (EPCI) antara Premier dengan kontraktor pelaksana PT Timas Suplindo pada tanggal 10 Oktober 2017. “Ini merupakan kemajuan penting bagi proyek tersebut, sekaligus menunjukkan bahwa industri hulu migas Indonesia masih menggeliat meskipun harga minyak dunia belum sepenuhnya pulih,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher dalam siaran pers, Kamis (12/10).

Lingkup pekerjaan EPCI tersebut juga termasuk pekerjaan modifikasi di fasilitas Anjungan Pelikan WHP, Naga WHP, GB CPP dan AGX. Proyek tersebut meliputi pengembangan tiga sumur subsea masing-masing di Lapangan Bison, Iguana dan Gajah Puteri, pada kedalaman sekitar 80 m dari permukaan laut,

Produksi dari Lapangan Bison dan Iguana akan dialirkan melalui pipa masing-masing sejauh 8 km dan 6 km ke menuju Anjungan Pelikan sebelum diteruskan ke fasilitas Gajah Baru CPP untuk diproses. Sedangkan produksi dari Lapangan Gajah Puteri akan dialirkan melalui pipa sejauh 42 km ke Anjungan AGX dengan sistem kontrol dari Anjungan Naga.

Proyek Pengembangan Gas BIGP ini akan menambah cadangan gas sekitar 80 BCF, dengan produksi maksimum sebesar 60 MMscfd dan produksi kondensat sekitar 1100 bopd. Proyek tersebut diharapkan selesai pada akhir kuartal ketiga tahun 2019 untuk memenuhi komitmen penjualan gas yang telah ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×