kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi hasil budidaya perikanan meningkat


Kamis, 27 Juli 2017 / 19:54 WIB
Produksi hasil budidaya perikanan meningkat


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan produksi hasil budidaya pada semester satu mengalami kenaikan. Hingga Juni 2017, produksi sudah sekitar 7 juta ton naik dari tahun lalu yang hanya 5 juta ton.

"Peningkatan tersebut terus kita genjot," ujar Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP, Kamis (27/7).

Peningkatan tersebut terdiri dari 4 juta ton rumput laut dan 3,5 juta ton ikan. Kondisi cuaca yang baik membuat KKP optimistis budidaya terus berkembang. Belum lagi ditambah dengan program yang sedang berjalan.

Slamet bilang program budidaya saat ini sedang mengarah ke Indonesia bagian timur. Pendistribusian benih masih terus dilakukan. Hal tersebut agar produksi hasil budidaya terus meningkat.

Hingga Juni 2017, KKP melalui DJPB telah melakukan penyebaran benih kembali (restocking) sebanyak 26,5 juta ekor. Selain itu pendistribusian benih juga terus dilakukan mencapai 101 juta ekor melebihi target 100 juta ekor. Distribusi benih paling banyak masih dikuasai oleh pulau Jawa.

Jawa Barat dan Jawa Tengah mendapat bibit lebih dari 20 juta ekor. DJPB juga telah membangun bioflok yang digunakan untuk produksi ikan konsumsi. Bioflok digunakan untuk pengembangbialan ikan lele.

Sampai saat ini sebanyak 87 lokasi bioflok sedang dalam proses pembangunan. Jumlah tersebut masih di bawah target sebesar 103 paket. "Saat ini pembangunan mencapai 75%," terang Slamet.

Produksi bioflok dalam satu lubang dapat menghasilkan 500 kilogram (kg) dalam waktu 2,5 bulan. Dalam satu tempat biasanya terpasang 12 lubang. Namun, Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) menyatakan ikan tersebut tidak untuk dijual.

Bioflok diletakkan di tiga lembaga pendidikan, 12 kelompok budidaya, dan 73 pondok pesantren. Hal tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan protein anak. "Anak-anak di pesantren kan masih dalam usia produktif, gimana mau pintar kalau jarang makan ikan," terang Susi.

KKP juga sedang gencar memberikan peralihan bagi penangkap benih lobster. Sebanyak 2.246 paket disiapkan untuk mengganti pencaharian masyarakat. Sumber pemasukan yang akan diberikan pemerintah di antaranya adalah rumlut laut, bawal bintang, kerapu, bandeng, vaname, lele, dan nila.

Sebelumnya penangkapan benih lobster dilarang oleh pemerintah. Penangkapan benih lobster dinilai merusak habitat dan harga benih lobster jauh lebih murah dari lobster siap konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×