kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi migas Pertamina naik 8%, semester I-2017


Selasa, 25 Juli 2017 / 19:06 WIB
Produksi migas Pertamina naik 8%, semester I-2017


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) masih mencatatkan pertumbuhan produksi di semester I 2017. Biarpun kondisi hulu migas belum juga pulih akibat harga minyak yang masih rendah.

Pertamina hingga akhir Juni 2017 mencatatkan produksi Migas sebesar 692.000 BOEPD atau naik 8,12% jika dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 640.000 barel setara minyak per hari (BOEPD).

Produksi tersebut terdiri dari produksi minyak sebesar 343.000 BOEPD atau naik 12,45% dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 305.000 BOEPD. Untuk produksi gas di semester I 2017 mencapai 2.022 mmscfd atau naik tipis 4,33% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1.938 mmscfd.

“Produksi migas Pertamina yang tumbuh signifikan di atas 8%, menunjukkan kuatnya komitmen perusahaan untuk terus mendukung ketahanan energi nasional,” kata Vice President Corporate Communication Adiatma Sardjito dalam siaran pers pada Selasa (25/7).

Lebih lanjut Adiatma bilang kenaikan produksi sepanjang semester I 2017 tersebut ditopang juga dari produksi blok Migas di luar negeri yang dikelola Pertamina Internasional E&P (PIEP). Pertamina saat ini memang memiliki blok Migas di 12 negara dengan total produksi sebesar 152.000 BOEPD yang terdiri dari minyak sebesar 104.000 BOEPD dan gas 291 mmscfd.

"Sebuah tren kenaikan produksi yang sangat signifikan, karena produksi Migas semester I tahun 2016 untuk minyak 84.000 BOEPD dan gas 197 mmscfd,"jelas Adiatma.

Kenaikan produksi dari luar negeri berasal dari produksi Maurel & Prom yang akhir tahun 2016 berhasil diakuisisi Pertamina sebesar 72,65%. Perusahaan Migas dari Perancis ini memiliki Blok Migas di Gabon, Nigeria, Tanzania, Namibia, Kolombia, Kanada, Myanmar, Italia, dan Negara lainya. Aset utama yang telah berproduksi di Gabon, Nigeria dan Tanzania. Produksi Maurel & Prom ditargetkan 30.000 BOEPD. Selain itu ada juga produksi migas dari Aljazair dan Irak.

Ke depannya, produksi Migas Pertamina di luar negeri menjadi andalan untuk mengejar target produksi Migas 1,9 juta BOEPD pada 2025. Blok di luar negeri ditargetkan mampu menyumbang produksi 650.000 BOEPD atau sepertiga dari produksi total Pertamina.

Selain dari blok luar negeri, kenaikan produksi Pertamina juga tentunya berasal dari produksi dalam negeri, khususnya dari blok Offshore North West Java (ONWJ) dan Blok Cepu. “ONWJ sekarang menjadi sepenuhnya milik Pertamina setelah diperpanjang terminasinya PI Pertamina 100%. Blok Cepu juga jadi andalan Pertamina untuk produksi 2017,” tegas Adiatma.

Adiatma pun menyebut Pertamina akan terus mempertahankan tren kenaikan produksi ini pada semester II 2017. Untuk mencapainya, Pertamina telah menganggarkan US$ 3,44 miliar guna mendanai berbagai kegiatan produksi seperti pengeboran di 28 sumur eksplorasi dan 129 sumur pengembangan, melaksanakan kerja ulang 31 sumur, serta menjalankan 5.000 pekerjaan perawatan sumur. Beberapa pekerjaan bahkan sedang berlangsung, seperti pengeboran development, reaktivasi sumur, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×