kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen kabel menadah proyek setrum


Rabu, 24 Mei 2017 / 10:28 WIB
Produsen kabel menadah proyek setrum


Reporter: Agung Hidayat, Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja sejumlah emiten kabel semakin kuat saja. Mereka mendapat limpahan pengadaan kabel untuk jaringan transmisi megaproyek 35.000 megawatt (MW).

Mereka mendapat porsi lebih besar dari proyek-proyek yang sedang dikerjakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Maklum, pemerintah melarang penggunaan kabel impor untuk jaringan transmisi sepanjang 46.597 kilometer dalam pembangkit listrik 35.000 MW ini.

Salah satu produsen kabel yang menggarap pengadaan kabel PLN adalah PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce atau yang lebih dikenal PT Sucaco. Presiden Direktur Sucaco Bayu A Soepeno tidak menampik, proyek PLN berkontribusi signifikan bagi pendapatan perusahaan ini.

Sejak Desember 2016 hingga Agustus 2017, emiten berkode SCCO ini sudah mendapat kontrak dari PLN senilai Rp 684 miliar. "Belum semuanya dikirim, baru sekitar 20%-30% untuk jenis kabel tembaga dan aluminium," katanya, Selasa (23/5).

Sampai kuartal I-2017, kontribusi penjualan kabel yang berasal dari perusahaan pelat merah ini sebesar 15,6 % dari total pendapatan, atau senilai Rp 178 miliar. Penjualan SCCO per kuartal pertama tahun ini Rp 1,13 triliun, meningkat 26,45% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 895,16 miliar. Laba bersih Sucaco di kuartal satu ini tumbuh 38,6% menjadi Rp 76 miliar.

Meski begitu, Sucaco menyatakan, tidak memasang target pendapatan yang tinggi-tinggi kendati kinerja penjualan membukukan positif. Bayu bilang, target pendapatan tahun ini tidak terpaut jauh dari perolehan tahun lalu, yakni Rp 3,74 triliun.

Pun dengan PT KMI Wire and Cable Tbk, yang telah menang lelang untuk tiga proyek di PLN di awal 2017. "Ada proses tender lagi," ungkap Direktur PT KMI Wire Cable Tbk, Dede Suhendra, dalam paparan publik, Selasa (23/5).

Ia merinci, dari proyek distribusi tegangan menengah proyek yang didapat sebanyak Rp 400 miliar. Sedangkan dari proyek kabel transmisi, KMI Wire and Cable mendapat Rp 900 miliar. Serta pengadaan kabel saluran bawah tanah senilai Rp 400 miliar. "Kami harus selesaikan sampai awal Desember," sebut Dede.

Tahun lalu, emiten berkode KBLI ini menang proyek PLN sekitar Rp 1,1 triliun atau menyumbang 40% dari total pendapatan yang mencapai Rp 2,8 triliun. Setahun sebelumnya, KMI Wire and Cable hanya kecipratan proyek setrum Rp 614 miliar atau hanya menyumbang 23% dari total pendapatan senilai Rp 2,6 triliun.

Tahun ini, penjualan KBLI diproyeksikan Rp 3,272 triliun, 16% ketimbang 2016 yang mencapai Rp 2,81 triliun. Penyumbangnya, penjualan sektor PLN diproyeksikan naik 30% dari Rp 1,124 triliun menjadi Rp 1,466 triliun di 2017.

Setali tiga uang dengan PT Voksel Electric Tbk yang kebanjiran pesanan dari PLN. Direktur Voksel Electric Yogiawan menyebutkan, porsi penjualan kabel PLN tercatat sekitar 37% atau Rp 194 miliar. "Jumlah kabel listrik yang terjual senilai Rp 330 miliar atau 62% dari total pendapatan sepanjang kuartal pertama tahun ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×