kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produsen pipa baja kecipratan proyek migas


Rabu, 14 Juni 2017 / 10:39 WIB
Produsen pipa baja kecipratan proyek migas


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Industri pipa baja dalam negeri mulai menikmati berkah proyek infrastruktur pemerintah. Sebut saja, jaringan pipa gas sepanjang 67 kilometer (km) yang digarap PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Pertamina dan PGN telah meneken head of agreement kerja sama operasi pipa gas Duri-Dumai.

Presiden Direktur Bakrie Pipe Industries R. Atok Hendrayanto mengatakan, di proyek tersebut pihaknya memang bukan pemenang tender. Pemilik separuh stok pipa baja tersebut adalah PGN. "Sisa stok kami harap dibagi ke pemain lokal," kata Atok, saat dihubungi KONTAN, Senin (12/6).

Ia berharap, bisa kecipratan proyek migas Pertamina dan perusahaan lain. Tahun lalu Bakrie Pipe memproduksi pipa baja hanya 70.000 ton per tahun. "Tahun ini kami targetkan produksi 100.000 ton," sebutnya. Sejatinya, target tersebut lebih rendah ketimbang kapasitas produksi dua pabrik Bakrie Pipe Industries yang mencapai 300.000 ton per tahun. Produksi belum optimal karena tahun sebelumnya banyak proyek migas diberikan ke importir. "Sekarang, kami lebih banyak bermain di proyek bandara dan PDAM yang tonase jumlahnya kecil. Yang penting pabrik tetap beroperasi," aku Atok.

Plt Direktur Utama PT KHI Pipe Industries Nizar Ahmad menimpali, proyek pemerintah maupun swasta mulai seimbang. Dari sisi segmen mayoritas untuk kebutuhan infrastruktur. "Terutama pelabuhan," kata Nizar, Selasa (13/6)

Dari catatan KONTAN, beberapa waktu lalu korsosium KHI Pipe memenangkan tender pengadaan pipa untuk proyek pipa gas Grisik-Pusri di Sumatra Selatan, milik PT Pertagas. Anak perusahaan PT Krakatau Steel Tbk ini menggarap proyek yang diklaim sepanjang 160 km. Tahun ini, KHI Pipe menargetkan penjualan pipa baja sebesar 131.000 ton. Naik dari realisasi tahun lalu sebanyak 90.000 ton.

Hubungan Investor Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Johanes Wahyudi Edward mengatakan, perusahaan ini juga terlibat dalam pengadaan pipa baja proyek Pertamina dan PGN. Ia tak merinci kontribusi penjualan proyek itu. "Target penjualan tahun ini tumbuh 20%," ungkap Johanes saat dihubungi KONTAN, Selasa (13/6).

Menilik laporan keuangan per 2016 lalu, penjualan ISSP Rp 3,2 triliun atau turun 8,5% dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 3,5 triliun. Tanda-tanda pertumbuhan penjualan terlihat dari laporan keuangan kuartal I-2017. Perusahaan yang dikenal dengan Spindo ini membukukan penjualan Rp 809,7 miliar, tumbuh 5,4% dari periode yang sama tahun lalu, Rp 767,1 miliar.

Johanes menjelaskan, tahun ini proyek infrastruktur banyak menopang penjualan perseroan ini. Seperti penggunaan baja spiral untuk jembatan yang membutuhkan tonase besar. Pada tahun 2017, Spindo memproyeksikan bisa memproduksi lebih dari 380.000 ton pipa baja. Tahun lalu, produksi Spindo sekitar 330.000-340.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×