kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Rp 40 T pendukung Tol Laut dikembangkan


Jumat, 22 September 2017 / 20:55 WIB
Proyek Rp 40 T pendukung Tol Laut dikembangkan


Reporter: Cecylia Rura | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Beberapa proyek infrastruktur pendukung yang tengah digarap untuk proyek Tol Laut. Vice 
President Operations PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) David P. Sirait menjelaskan, Tol Laut merupakan proyek strategis nasional.

Untuk nilai investasi infrastruktur, total keseluruhan Rp 40 triliun. Tapi, ada proyek senilai Rp 25 triliun besar yang sedang dikembangkan. 

Beberapa proyek itu, pertama, New Priok Container Terminal CT 2, CT 3, dan PT 1, PT 2 di Pelabuhan Tanjung Priok. Penambahan kapasitas ini untuk mengakomodasi peningkatan trafik petikemas dan meningkatkan performa pelabuhan.

Kapasitas PT 1 dan PT 2 ditingkatkan untuk mengakomodasi komoditas bahan bakar berkapasitas 500.000 cubic meter (CBM) masing-masing terminal dan AFRA Max Tanker. Untuk nilai proyek, tidak termasuk CT 1 berkisar Rp 9,7 triliun.

"Yang tidak bisa kita lupakan adalah ketika datang kapal 10.000 TEUs, kita ekspor barang dari Jakarta ke Amerika bahkan sampai ke Eropa. Hal ini berkat CT 1 yang sudah selesai," kata David, Jumat (22/9).

Kedua, Pembangunan Terminal Kijing di Pontianak. "Tujuan dibangunnya Terminal ini karena di Pontianak sudah stagnan, penduduknya semakin tinggi, lalu untuk mengelola perekonomiannya yang produk ekspornya cukup tinggi maka kita bangun deep seaport, pelabuhan dalam," kata David.

Selain pembangunan seaport, juga akan ada Special Economic Zone untuk mengurangi biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pelabuhannya bukan hanya petikemas, termasuk juga curah cair berkapasitas 8,3 juta ton dan curah kering 15 juta ton. 

Luas kawasan ekonomi berikat sebesar 5.000 hektare yang masih bisa diperluas, yang akan beroperasi pada tahun 2020 mendatang. Adapun nilai proyeknya berkisar Rp 5 triliun.

Ketiga, Pelabuhan Sorong yang akan menjadi salah satu jalur dari tol laut. "Tujuan dibangunnya pelabuhan di Sorong ini karena masih greenfield, masih hutan," kata David. Tapi, untuk mendukung wilayah timur maka akan dibangun khusus terminal petikemas untuk mengakomodasi kapal 3.000-5.000 TEUs.

Tak hanya untuk kapal lokal, pelabuhan ini juga akan menjadi tempat transit kapal dari Australia ke Asia. Bukan hanya petikemas, namun Special Economic Zone juga akan dikembangkan, yakni interland-nya. Nilai dari proyek ini sendiri berkisar Rp 2,4 triliun.

Keempat, Cikarang Bekasi Laut (CBL) atau dikenal dengan Inland Waterway, yang merupakan pemanfaatan potensi sungai sebagai salah satu jalur transportasi kargo. 

"Karena sampai sekarang, truk untuk yang reciting maupun delivery, sekitar 60%-70% kargo yang ke Priok melalui Cikarang. Maka kita akan memperlebar sungai untuk jalur utama transportasi pelabuhan menuju industrial area," papar David.

Lebih lanjut, proyek ini sendiri merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (Perpres) No. 58 Tahun 2017 yang bertujuan untuk mengurangi kongesti akibat banyaknya kontainer di Tanjung Priok. Adapun nominal proyek ini adalah sebesar Rp 4,9 triliun.

"Kami sudah studi kelayakan tinggal finalisasinya," jelas David. Proyek ini akan beroperasi pada 2020.

Selain itu, David juga mengatakan proyek ini dapat mengurangi kemacetan. Yang semula menggunakan transportasi truk dan kereta, dipecah lagi menggunakan sungai. "Satu kapal bisa memuat 100 TEUs kontainer, jika dikali panjang mobil sekitar 25 meter, ini sudah bisa mengurangi kemacetan di area tol maupun akses di Tanjung Priok," kata David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×