kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PTBA getol incar tender PLTU mulut tambang


Selasa, 04 Juli 2017 / 09:43 WIB
PTBA getol incar tender PLTU mulut tambang


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk terus berupaya meningkatkan kinerja bisnis non tambang. Salah satunya di bisnis pembangkit listrik.

Perusahaan pelat merah ini terbilang getol mengikuti tender proyek pembangkit listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kalau tidak ada halangan, PLN bakal menyelenggarakan tender proyek pembangkit pada tahun ini juga.

Langkah Bukit Asam tersebut sebagai alternatif antisipasi dari proyek sejenis yang belum berjalan hingga kini. Seperti di proyek PLTU Mulut Tambang Sumatra Selatan (Sumsel) 8, yang saat ini belum Bukit Asam kerjakan alias tertunda.

Hal ini terjadi lantaran emiten berkode PTBA tersebut harus segera merevisi amandemen kontrak jual beli atau power purchase agreement (PPA) yang sudah dituntaskan. Apalagi PLN menyebutkan, masih harus menyelesaikan proyek transmisi di Sumatra terlebih dahulu yang menjadi jalur dari proyek tersebut.

Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, memastikan pihaknya siap mengikuti lelang yang akan dilakukan PLN. Sebab, perusahaan tambang tersebut mempunyai kapasitas batubara Mulut Tambang sampai 5.000 megawatt (MW). "PTBA siap, apabila tender yang direncanakan sudah dibuka PLN," tutur Adib kepada KONTAN, Senin (3/7).

Ia melanjutkan, pihaknya sudah memiliki alternatif proyek sejenis bila PLTU Sumsel 8 belum berjalan. Saat ini, Bukit Asam tengah mengincar proyek pembangkit PLTU Mulut Tambang 2 x 300 MW. Hanya saja masih menunggu hasil verifikasi dari PLN terkait kesiapan tambang dan yang lainnya

Alhasil, Adib untuk sementara belum bisa memberi informasi lokasi persis dari proyek incaran tersebut. "Terkait proyek ini, kami masih belum bisa memberi informasi," ujar dia.

Yang jelas, proyek tersebut tidak akan mengganti proyek PLTU Sumsel 8 yang bernilai US$ 1,6 miliar. Apalagi amandemen kontrak jual beli dari proyek tersebut sudah memasuki tahap finalisasi.

Malah, Bukit Asam sudah siap menyelesaikan proyek tersebut sesuai target dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2021. "Jadi kami tidak akan menggantikan proyek PLTU Sumsel 8 dengan yang lain," tandasnya.

Lagi-lagi, sementara Adib belum bersedia memberikan gambaran soal realisasi operasional perusahaan pada semester I tahun 2017 ini. Lantaran masih harus menyelesaikan laporan secara menyeluruh. Yang jelas pihaknya masih belum mengubah porsi penjualan batubara untuk pasar domestik sepanjang tahun ini. "Dari rencana penjualan 27 juta ton (tahun ini) sekitar 60% masih untuk domestik yakni PLN dan sisanya, 40% ekspor," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×