kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramadhan, harga BBM tidak akan naik


Jumat, 03 Juni 2016 / 17:00 WIB
Ramadhan, harga BBM tidak akan naik


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Masyarakat tidak perlu merisaukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) selama puasa Ramadan dan Idul Fitri. PT Pertamina (Persero) memutuskan tidak menaikkan harga BBM selama bulan Ramadhan. Keputusan itu berlaku untuk semua jenis bahan bakar termasuk premium, sampai pertamax series.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, pihaknya belum punya rencana untuk menaikkan harga BBM. Perseroan melihat animo masyarakat terhadap Bahan Bakar Khusus (BBK) itu saat puasa dan lebaran. "Yang pasti tidak kami naikkan karena itu bagian dari pelayanan," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Jumat (3/6).

Seperti diketahui, Pertamina biasa melakukan evaluasi harga BBK yang di dalamnya mencakup pertamax series tiap dua minggu. Bagaimana dengan kemungkinan pertamax series untuk turun? Sayang, Wianda tidak menjawab dengan terang. “Lihat nanti saja,” terangnya.

Selain itu, Pertamina juga memastikan pasokan BBM untuk puasa dan lebaran aman. Sebab, Pertamina sudah memiliki tim dan agenda untuk mengatur strategi agar distribusi BBM tidak terganggu. "Prediksi puncak arus mudik Idul Fitri estimasinya H-4 karena Sabtu, dan arus balik H+3," jelasnya.

Lebih lanjut Wianda menjelaskan, mendekati lebaran konsumsi BBM akan meningkat. Untuk premium misalnya, dari rata-rata 82,496 kilo liter (KL) per hari akan naik sampai 107.859 KL pada H-4. Sedangkan saat arus balik pada H+3, kebutuhan premium diprediksi mencapai 89.882 KL.

"Untuk solar, akan mengalami penurunan karena truk-truk besar tidak boleh beroperasi," jelasnya.

Saat ini, konsumsi harian solar mencapai 31,118 KL per hari. Begitu juga dengan elpiji, selama idul fitri diperkirakan permintaannya naik sampai 22.662 Metric Ton (MT) per hari dari saat ini sampai H+15. "Puncak permintaannya pada H-9 sampai H-2 lebaran sebesar 23.488 MT per hari," jelasnya.

Secara umum, kecuali solar, diperkirakan akan meningkat termasuk avtur. Nah, untuk mengamankan pasokan, Pertamina membentuk satgas yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×